Setelah seminar selesai, mereka bermaksud naik Prameks lagi, namun kali ini akan nyegat di Stasiun Lempuyangan agar bisa dapat tempat duduk, karena kalau naik dari Stasiun Tugu biasanya kereta sudah penuh.
Sambil menunggu kereta, mereka asyik bicara sampai-sampai tidak nggagas pengumuman lewat ”halo-halo” di stasiun. Begitu kereta datang, Cempluk dan kawan-kawan segera naik dan duduk di tempat kosong yang telah ditinggal penumpang sebelumnya. Di dalam kereta, mereka pun kembali ngecuprus gojeg hingga berhenti di Stasiun Tugu. Para penumpang lain yang mulai plerak-plerok lantaran terganggu ulah mereka tidak digubris. Demikian pula ketika ada pengumuman lewat pengeras suara yang berbunyi, ”Kereta api Prameks dari Solo Balapan menuju Kutoarjo segera diberangkatkan dari jalur 2.”
Mereka baru menyadari kesalahannya ketika kereta sudah diberangkatkan, namun kereta tidak bergerak ke timur melainkan berjalan ke arah barat. Merasa panik, mereka pun bertanya pada Pak Kondektur.
”Pak, keretanya nggak balik ke Solo lagi?” tanya Lady Cempluk.
”Ini Prameks tujuan Kutoarjo, Mbak. Yang tujuan Solo tadi Mbak harusnya tunggu sebentar lagi,” jawab Pak Kondektur.
Dengan kesal mereka pun terpaksa piknik ke Kutoarjo, lalu kembali ke Solo lagi dengan kereta yang sama. Meski tidak ditarik karcis alias gratis, tapi mereka tidak happy melainkan capek deeeh… Kiriman Gantang Faqih Ulinnuha, Kelas VIIB SMP Al Islam 1 Solo, Jl Ponconoko, Nirbitan, Solo