Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Pekanbaru–Puluhan orang berunjukrasa di sekitar basecamp aktivis Greenpeace di Desa Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (14/11). Warga meminta para aktivis lingkungan tersebut segera hengkang dari Riau.
Informasi yang dihimpun aksi warga itu mendapat pengawalan ketat puluhan personel polisi. Kedatangan warga yang secara tiba-tiba ini mengagetkan para aktivis.
Namun anehnya, beberapa dari orang pengunjukrasa mengaku tidak tahu tujuan datang ke tempat tersebut. Mereka juga mengaku diberi uang oleh seseorang untuk melakukan unjuk rasa.
Juru bicara Greenpeace, Zulfahmi, yang dihubungi melalui telepon membenarkan adanya demo tersebut. Zulfahmi menduga, aksi demo tersebut didalangi oleh perusahaan kayu yang tidak nyaman dengan keberadaan para aktivis Greenpeace.
“Kita masih melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian. Polisi meminta kami untuk hengkang dari lokasi ini,” kata Zulfahmi.
Para aktivis Greenpeace mendirikan basecamp di lokasi tersebut dalam rangka menolak pembabatan hutan rawa gambut seluas 56 ribu hektar. Para aktivis lingkungan ini sempat mengikatkan diri pada alat berat milik PT RAPP.
Akibat aksinya ini, puluhan orang aktivis Greenpeace diamankan aparat kepolisian. 11 di antaranya yang merupakan warga negara asing (WNA), akan dideportasi.
dtc/isw