Karanganyar (Espos)–Seluruh PNS di lingkungan Pemkab Karanganyar tanpa terkecuali diwajibkan mengenakan pakaian adat Jawa selama dua hari, Selasa-Rabu (17-18/11) mendatang, pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar Ke-92.
Kewajiban mengenakan pakaian adat Jawa itu juga berlaku untuk perangkat desa dan para peserta upacara bendera pada 18 November. Untuk pria, ketentuannya mengenakan beskap landing dan wanita mengenakan kebaya dengan bawahan jarik.
Menurut Bupati Karanganyar, Rina Iriani, pemakaian busana Jawa lengkap itu sebagai bukti bahwa Karanganyar konsisten mempertahankan eksistensi budaya Jawa. Momentum yang tepat untuk menunjukkan itu adalah pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar ini.
“Untuk Selasa, yang pria mengenakan beskap landung tanpa keris dan wanita berkebaya. Bawahan tidak boleh pakai sarung, tetapi kain jarik batik. Karanganyar mempunyai ikon batik Girilayu. Maka, diharapkan batik yang dikenakan adalah batik Girilayu, asli produk Karanganyar, untuk meningkatkan potensi ekonomi kerakyatan,” ungkap Bupati Rina, didampingi Sekda Kastono dan Kepala Dishubkominfo Nunung Susanto, saat menggelar jumpa pers di Ruang Garuda kompleks Setda Karanganyar, Jumat (13/11).
Pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar tahun ini, lanjutnya, memang dimanfaatkan untuk mengangkat produk unggulan di Bumi Intanpari. Selain pakaian jawa, juga aneka makanan khas dari berbagai pusat kuliner, seperti sate landak, sate kelinci, nasi temanten, rica-rica jolodhot, bir plethok, dan sebagainya.
Beberapa kegiatan rangkaian sudah dilaksanakan, antara lain ziarah ke makam-makam cikal bakal dan leluhur Kabupaten Karanganyar, aneka lomba dan kegiatan penunjang lainnya.
dsp