News
Senin, 9 November 2009 - 19:29 WIB

Penerimaan Migas hingga Oktober capai 124 triliun

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Penerimaan Migas hingga Oktober 2009 baru mencapai Rp 124 triliun atau 67 persen dari target APBN-P sebesar Rp 183,6 triliun. Rendahnya harga minyak dunia dan penguatan nilai tukar rupiah menjadi faktor kuat.

“Rendahnya realisasi penerimaan migas dan penggunaan anggaran subsidi BBM dan LPG juga sebagai akibat dari rendahnya harga minyak pada awal tahun dan penguatan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini,” ujar Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam rapat kerja di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/11).

Advertisement

Adapun rata-rata harga Minyak Indonesia (ICP) antara Januari-Oktober 2009 mencapai US$ 58,62 per barel. Sementara dalam APBN-P 2009, ICP di asumsikan sebesar US$ 61 per barel.

“Jadi ini masih ada ruang untuk adaptasi kenaikan harga minyak sampai akhir tahun 2009,” paparnya.

Ia memperkirakan harga minyak tahun 2010 akan berada pada rata-rata US$ 65-70 per barel dan berada di kisaran US$ 75-85 per barel pada tahun 2012, tergantung pada kecepatan pemulihan ekonomi dunia.

Advertisement

“Tingkat harga ini akan lebih tinggi apa bila dollar masih terus melemah,” tandasnya.

Sementara untuk subsidi BBM dan elpiji, sampai periode akhir Oktober 2009 mencapai Rp 33 triliun atau 64 persen dari Pagu APBN-P.

dtc/isw

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Oktober Penerimaan Migas
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif