Cempluk terpaksa belanja barang-barang yang tidak biasa mereka beli untuk nggenepi Rp 100.000.
Mereka pun beli susu, sarden, alat kosmetik dan barang-barang lain yang jumlahnya ketika ditotal bisa sampai Rp 100.000.
Tapi ternyata untuk susu dan alat kosmetik harus dibayar di kasir tersendiri.
”Nggak papa, yang penting totalnya sampai Rp 100.000,” kata Jon Koplo.
Setelah semua barang sudah dibeli, mereka pun segera menuju kasa depan. Dan setelah dihitung, ternyata belanja mereka cuma Rp 61.000. Dengan membawa tiga struk belanja, Cempluk segera menuju ke tempat penukaran minyak goreng untuk menagih jatahnya. Tapi apa yang terjadi?
”Lho Bu, ini struk belanjanya cuma Rp 61.900. Jadi ibu tidak bisa mengambil minyak gorengnya,” kata Tom Gembus si penjaga konter.
”Tapi Pak, saya tadi beli susu Rp 20.000 dan bedak Rp 20.000 Jadi kalau dijumlahkan kan Rp 101.900,” protes Cempluk.
”Wah nggak bisa begitu, Bu. Yang dihitung itu struk belanja di kasa depan, bukan semua kasa dijumlahkan,” jalas Tom Gembus.
Maka mrucut-lah sudah harapan Cempluk memperoleh minyak goreng gratis karena untuk nggenepi lagi ia sudah tidak punya uang. ”Tahu begitu daripada beli sarden mending beli gereh di pasar,” omel Cempluk. Kiriman Nining Cahyanti, Jl Kunti 448 RT 13/RW 02, Pandeyan, Maospati, Magetan 63392.