Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Teheran–Enam warga Pakistan terpaksa ditahan aparat keamanan Iran lantaran memasuki perairan wilayahnya secara tidak sah.
Sumber yang tidak disebutkan namanya tidak mengatakan kapan dan di mana keenam orang itu ditahan. Lebih dari 40 orang termasuk para komandan senior Pengawal Revolusi Republik Islam itu tewas dalam serangan bunuh diri di provinsi Sistan-Baluchistan, Iran tenggara, yang berbatasan dengan Pakistan pada 18 Oktober.
Iran yang berpenduduk mayoritas penganut Syiah dan Sunni minoritas, menuduh Pakistan mendukung kelompok pemberontak Sunni yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu.
Iran juga menuduh Inggris dan Amerika Serikat terlibat. London, Washington dan Islamabad semuanya membantah terlibat dalam serangan bunuh diri itu.
Iran mendesak Pakistan menyerahkan pemimpin Jundullah atau “Tentara Tuhan” dan menekankan kelompok itu memiliki pangkalan di Pakistan.
Beberapa komandan Pengawal Revolusi mendesak pihak berwenang Iran mengizinkan pasukan itu menyerang para teroris di dalam Pakistan. Jundullah, yang menuduh pemerintah itu mendiskriminasi kelompok Sunni, dituduh melakukan banyak insiden yang menelan korban jiwa dalam beberapa tahun belakangan ini.
Kelompok itu dilaporkan mengklaim peledakan sebuah masjid di Sistan-Baluchistan Mei lalu yang menewaskan 25 orang. Pengawal Revolusi itu, yang dianggap sangat setia pada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, menjaga keamanan di daerah-daerah perbatasan. Kekuatan dan sumber daya manusia mereka telah ditingkatkan sejak terpilihnya Presiden Mahmud Ahmadinejad tahun 2005.
ant/isw