Soloraya
Minggu, 1 November 2009 - 17:34 WIB

Pintu Bendung Soco sering rusak, 200 hektare lahan kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Petani lima desa di Kecamatan Slogohimo harus gigit jari dan memutar otak untuk mendapatkan hasil panen padi ataupun palawijanya. Jika 15 tahun lalu, petani di lima desa itu mampu panen padi dan palawija tiga kali, sekarang petani menjerit. Pasalnya, selama satu tahun petani hanya mampu panen dua kali. Itu pun, panen kedua kembang kempis alias puso atau tidak tumbuh.

Kondisi yang berubah seratus derajat itu, kemungkinan disebabkan pasokan air dari Bendung Soco di Dea Soco tidak lagi mengalir. Pintu air yang dibangun para petani tahu-tahu rusak sehingga air hujan tidak tertampung. Lima desa itu adalah Desa Desa, Tunggur, Made, Pandan dan Waru. Sekitar 200-an hektare (ha) lahan pertanian menjadi kering dan berubah menjada lahan tadah hujan.

Advertisement

Kondisi itu terungkap saat berlangsung temu petani anggota Kelompok Tani (Kelomtan) Mulyo, Keringan, Tunggur, Slogohimo dengan anggota Komisi B DPRD Jateng, Subandi, anggota DPRD Wonogiri asal PAN seperti Sardi, Sulardi dan Sunarmin serta Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Wonogiri, Mulyadi, Sabtu (31/10) di gubug Kelomtan Mulyo.

“Selama Bendung Soco berfungsi petani bisa merasakan panen tiga kali. Namun sejak tidak berfungsi, panen hanya dua kali. Itu pun pada panen kedua, petani  seperti taruhan, bisa panen atau tidak. Pasalnya air tidak ada dan semua lahan pertanian berubah menjadi lahan tadah hujan. Menanam padi hanya saat musim hujan,” ujar anggota Kelomtan Mulyo, Kusmin.

Pernyataan Kusmin diamini oleh anggota yang lain, seperti Narto dan Slamet. Dijelaskan oleh Slamet, di Desa Tunggur lahan persawahan membentang di empat dusun, yakni Keringan, Tunggur, Senayu dan Jeron. Ketiganya mengaku tidak mengerti kenapa Bendung Soco sudah tidak bisa difungsikan sebagai Dam irigasi. Padahal, ujar ketiganya, saluran irigasi masih bisa difungsikan.
tus

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Kekeringan Petani
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif