Entertainment
Jumat, 30 Oktober 2009 - 18:02 WIB

Pujangga pedalangan Ki Tristuti Rachmadi Suryosaputro wafat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Berita duka menyelimuti seni pedalangan Indonesia. Dalang senior, KRT Yohanes Tristuti Rachmadi Suryosaputro atau yang akrab disapa Ki Tristuti Rachmadi telah berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa, Kamis (29/10), pukul 09.45 WIB, di kediamannya, di Jl Rinjani Timur III/27 RT 4/RW XIX, Mojosongo, Jebres, Solo. Dia meningal lantaran menderita penyakit hepatitis B.

Pada hari dia dimakamkan, Jumat (30/10), sekitar pukul 15.00 WIB, sejumlah kerabat dan sahabat pun ikut mendampinginya hingga ke peristirahat terakhir di TPU Pucang Sawit, Jebres, Solo. Siang itu, kerabat dan para sahabat terlihat sedih dan merasa sangat kehilangan. Dalang yang dikenal dengan kepribadian santun dan bijaksana tersebut wafat pada umur 70 tahun.

Advertisement

Meninggalnya dalang yang lahir di Purwodadi, 3 Januari 1939 tersebut mengundang simpati dari berbagai pihak termasuk seniman dan para dalang. Selama ini, Tristuti dianggap sebagai dalang senior yang masih konsisten memegang pakem saat dalang-dalang lain bermunculan mengusung inovasi baru dalam pentas wayang.

Salah satu dalang yang juga masih kerabat dengan Tristuti, Ki Sayoko Gondo Saputro mengaku merasa kehilangan beliau. Tristuti selama ini sudah dianggap sejumlah dalang sebagai guru yang menjadi panutan.
Bahkan, tak sedikit dalang-dalang kondang sekarang ini menjadikan dirinya sebagai rujukan. Seperti Ki Manteb Sudarsono, Ki Purbo Asmoro, dan Ki Anom Suroto.

“Dia itu sudah jadi tempat ngudal piwulang bagi dalang-dalang lain. Tak sedikit yang menjadikannya sebagai panutan,” tukas Sayoko.

Advertisement

Tristuti sendiri semasa hidup juga aktif menciptakan janturan untuk bahasa pedalangan. Maka tak berlebihan jika Sayoko menjulukinya sebagai seorang pujangga dalam pedalangan.

Secara pribadi, Tristuti yang pernah aktif pada Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) itu tak pernah berbuat macam-macam. Menurutnya, dalam kehidupannya sehari-hari ia tergolong sosok yang ramah, santun, dan nerima.

hkt

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif