Soloraya
Rabu, 28 Oktober 2009 - 19:45 WIB

Diduga stress, seorang pria panjat tower Polres

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Kompleks Mapolres Klaten pada Rabu (28/10) sore, heboh. Kehebohan bukan terjadi lantaran adanya aksi penangkapan seorang penjahat kelas kakap atau lainnya, namun, karena sebuah peristiwa langka bagi khalayak di seputar Mapolres itu.

Sekitar pukul 15.00 WIB, tower komunikasi Polres Klaten setinggi lebih dari 32 meter tiba-tiba jadi sorotan banyak pihak. Di pucuk antenna tersebut, bertengger sesosok pria yang tengah mencopoti berbagai ornamen tower tersebut.

Advertisement

Pria tersebut tak hanya mretheli bagian dalamnya, namun juga kabel pancang yang dipasang di sekeliling tower. Bertelanjang dada, pria yang dipanggil dengan sapaan Imam itu tak mengacuhkan permintaan para aparat setempat untuk turun.

Aksi itu tentu saja membuat geger para aparat kepolisian setempat. Terlebih lagi, struktur tower yang tipis, membuat aksi evakuasi berbahaya dilakukan. Sewaktu-waktu, tower bisa jatuh bila menahan beban berlebihan.

“Hei Mam, jangan yang atas dulu. Yang bawah dulu (dicopoti),” bujuk para aparat dengan logat Jawa.
Bujukan itu bukan tanpa alasan. Bila Imam mretheli ornamen tower dari bawah, maka, proses evakuasi atas aksi laba-labanya itu bisa dilakukan lebih aman.
Bantuan pun sempat dikerahkan untuk evakuasi itu. Satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dikerahkan. Tapi sayang, tangga yang tersedia di mobil Damkar itu tak cukup panjang untuk bisa meraih Imam.

Advertisement

Bahkan, bukannya turun, Imam justru melambaikan tangan dan mengajak petugas untuk ikut naik ke tower tipis itu bersama dia.

Tim Search and Rescue (SAR) Klaten juga turun ke lapangan untuk mencoba melakukan evakuasi. Namun, hingga petang tiba, tim belum juga melakukan evakuasi ke pria asal Prambanan karena tipisnya rangka tower.

Petualangan pria bernama lengkap Imam Masruri, 30, itu berakhir tepat saat azan Magrib berkumandang. Tower komunikasi itu akhirnya patah menjadi dua bagian, dan ambruk menimpa sebuah pohon yang ada di dekat gedung Mapolres setempat.

Advertisement

Nasib mujur ternyata masih melekat ke Imam. Beberapa detik sebelum jatuh, dia mengikatkan kabel tower yang dia copot ke tower terkait. Imam sendiri, pingsan saat dievakuasi petugas.

Kadus III Desa Kebondalem Lor, Prambanan, Puji Hartono mengatakan, Imam adalah salah seorang warganya. Dia menduga Imam nekat memanjat tower, karena memiliki banyak masalah keluarga, hingga persoalan tak bisa mengangsur kredit sepeda motornya.

haa

Advertisement
Kata Kunci : Diduga Stres Panjat Pria
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif