Soloraya
Sabtu, 24 Oktober 2009 - 20:14 WIB

Soal penggunaan lurik, banyak yang salah persepsi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Klaten, Yani Sunarna menilai masih banyak jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pemerintah desa yang salah persepsi soal penggunaan lurik.

Yani menyampaikan, Bupati Klaten, Sunarna SE sudah berupaya mengangkat potensi wilayah melalui penggunaan pakaian lurik. Dengan adanya Surat Edaran (SE) Bupati Klaten No 025/575/08 tanggal 25 Juni tentang Uji Coba Penggunaan Pakaian Dinas Lurik/Batik khas daerah, saat ini setiap Kamis seluruh PNS dan perangkat pemerintahan desa mengenakan pakaian lurik.

Advertisement

“Sayangnya, banyak yang salah persepsi dalam menggunakan lurik. Sebab, ada yang hanya beranggapan yang penting motifnya lurik. Padahal, yang diharapkan yaitu penggunaan lurik hasil dari pengrajin ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin-red),” ucap Yani.

Saat memberikan sambutan pada acara peresmian outlet di Dukuh Girimarto Desa Tlingsing Kecamatan Cawas, Sabtu (24/10), Yani mengemukakan, di antara PNS dan perangkat desa yang memakai lurik sebagian masih merupakan keluaran pabrik.

Dia menilai, kemungkinan, dengan adanya SE Bupati menyebabkan banyaknya permintaan sehingga pengrajin tidak dapat mencukupinya. Selain itu, kemungkinan, produk motif lurik dari pabrik lebih murah.

Advertisement

Yani mengaku sejak SE tentang penggunaan lurik di berlakukan, dirinya banyak menerima informasi dari pengrajin yang kewalahan menerima pesanan atau order.

nad

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif