Soloraya
Jumat, 23 Oktober 2009 - 16:35 WIB

Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Klaten meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Klaten yang terungkap pada tahun 2009 cenderung mengalami peningkatan di banding tahun 2008.

Pada tahun 2008, terdapat 86 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan masyarakat kepada pihak berwenang. Sedangkan pada tahun 2009, hingga menjelang akhir Oktober sudah ada 70 kasus yang sudah dilaporkan.

Advertisement

Demikian disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dan Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (PPKB dan Budpapor) Bagian Kesra Pemkab Klaten, Naning saat ditemui wartawan usai acara pemaparan Kebijakan Perlindungan Perempuan dan Anak 2010-2014, Kamis (22/10), di Ruang B1 Pemkab Klaten.

“Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terungkap memang cenderung meningkat. Peningkatan itu salah satunya karena saat ini masyarakat mulai sadar untuk melapor,” kata Naning.
Menurut Naning, bisa saja pada tahun-tahun lalu kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak banyak tapi tidak terungkap. Sebab, kata dia, kemungkinan masih ada rasa takut atau malu untuk melapor.

Dikemukakan Naning, salah satu kasus yang banyak dilaporkan yaitu masalah pencabulan. Dia menyatakan, salah satu penyebab terjadinya berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di antaranya tidak terlepas dari kondisi perekonomian.

Advertisement

Kabid Advokasi & Fasilitasi Deputi Bidang Perlindungan Perempuan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, Ir Agus Wiryanto mengatakan, lima fokus bidang perlindungan perempuan. Kelima bidang itu terkait kekerasan terhadap perempuan, daerah rawan konflik dan bencana, tenaga kerja perempuan, lanjut usia (Lansia) dan  perempuan penyandang cacat serta masalah-masalah sosial lainnya.

“Tujuan pembangunan pemberdayaan perempuan yaitu untuk meningkatkan status, posisi dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan laki-laki. Selain itu, untuk membangun anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan bertakwa serta terlindungi,” terangnya.

nad

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif