Solo (Espos)–Setelah sejumlah kalangan mempersoalkan kondisi Masjid Agung yang butuh konservasi, kini giliran Masjid Al Wustha. Kondisi masjid bernilai sejarah yang dibangun tahun 1855 tersebut ternyata juga memprihatinkan.
Informasi yang dihimpun Espos, di lokasi setempat, Kamis (22/10), pihak pengelola masjid selama ini hanya melakukan renovasi skala kecil di titik-titik yang dinilai mendesak.
“Yang belum lama ini kami lakukan, penggantian talang di semua bagian masjid. Termasuk di atap masjid bagian samping, atap ruang wudhu dan titik pertemuan atap ruang satu dengan yang lain. Tapi semua hanya sebatas renovasi kecil, kami tidak pernah melakukan renovasi atau konservasi bangunan masjid secara total. Padahal, banyak bagian bangunan yang mendesak diganti,” ungkap salah satu pengurus masjid setempat, Syaiful Syahri, saat ditemui di Masjid Al Wustha, Kamis.
Di antara bagian bangunan yang membutuhkan konservasi adalah plafon, usuk dan reng ruang utama dan serambi masjid yang terbuat dari kayu. Bagian bangunan itu, menurut Syaiful dalam kondisi lapuk di beberapa bagian. Selain itu, atap masjid yang menggunakan genting juga perlu diganti.
tsa