News
Rabu, 21 Oktober 2009 - 17:38 WIB

Presiden kepulauan Marshall digulingkan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Majuro–Presiden Kepulauan Marshall Litokwa Tomeing, Rabu kalah dalam pemungutan suara tidak percaya oleh para anggota parlemen, yang menurut rencana akan memilih pemimpin baru negara Pasifik Barat itu, Jumat.

Dengan perbandingan suara 17 setuju dan 15 menolak terhadap Tomeing itu adalah keberhasilan pertama dalam 30 tahun sejarah  pemerintah konstitusional bekas wilayah Perwalian AS yang berpenduduk sekitar 55.000 jiwa itu.

Advertisement

Keputusan itu hanya memerlukan mayoritas dari 33 anggota parlemen dan disusul dengan pergolakan kekuasaan antara Tomeing dan mantan presiden Kessai Note, yang kalah dalam pemilu tahun 2007.

Ketua parlemen Jurelang Zedkaia mengangkat menteri Ruben Zackhras sebagai penjabat presiden segera setelah pemungutan suara itu dan meminta parlemen atau Nitijela menyelenggarakan pemilihan presiden baru, Jumat.

Mantan presiden Note berusaha untuk kembali berkuasa dan berhasil membujuk banyak senator dari partai-partai  untuk menjatuhkan  pemerintah Tomeing.

Advertisement

Keputusan Rabu petang diambil setelah dua setengah hari debat panas di dewan legislatif .

Penasehat hukum parlemen Divine Waiti mengemukakan kepada para anggota parlemen bahwa mereka memiliki waktu 14 hari bagi presiden baru  dari Jumat, yang berarti batas waktu bagi pemilihan presiden baru adalah 5 November.

Tomeing menjadi presiden selama 22 bulan dan sebelumnya jadi sasaran dua pemungutan suara tidak percaya yang tidak berhasil.

Advertisement

Penentangan terhadap kepresidenannya meningkat setelah Tomeing memecat Menlu Tomy deBrum Februari, yang menyebabkan pecahnya partai yang memerintah.

Tomeing kemudian memecat menteri-menteri lain kabinetnya dan menggantikan mereka dengan para senator Partai Persatuan Demokratik (UDP) yang oposisi.

Ia juga adalah anggota UDP sebelum membelot hanya dua minggu sebelum pemilu tahun 2007, dan bersama dengan Partai Aelon Kein Ad yang waktu itu partai oposisi dan kelompok independen membentuk pemerintah baru.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif