News
Minggu, 18 Oktober 2009 - 14:12 WIB

Muhaimin termuda, Djoko tertua

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Mantan Wakil ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang sudah mengikuti uji kelayakan di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sabtu (17/10) untuk sementara tercatat sebagai calon menteri paling muda.

Djoko Kirmanto tercatat sebagai calon menteri tertua dengan usia 66 tahun. Djoko Kirmanto lahir di Pengging (Jawa Tengah) 5 Juli 1943.  Dalam usia itu dia lebih tua dibanding Jero Wacik. 

Advertisement

Setelah mengikuti uji kelayakan, mereka mengikuti tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan darat (RSPAD) Jakarta.Berdasarkan data yang diperoleh, usia Muhaimin baru 43 tahun pada 24 September 2009. Ketua Umum DPP Partai kebangkitan Bangsa (PKB) lahir di  Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966.

Ayahnya, Muhammad Iskandar merupakan guru di Pesantren Manbaul Ma’arif, Jombang. Muhaimin yang juga biasa disapa oleh koleganya di DPR RI dengan sebutan Cak Imin, menikahi Rustini Murtadho dan memiliki dua anak, yaitu Mega Safira (1996) dan Rahma Arifa (1999).

Advertisement

Ayahnya, Muhammad Iskandar merupakan guru di Pesantren Manbaul Ma’arif, Jombang. Muhaimin yang juga biasa disapa oleh koleganya di DPR RI dengan sebutan Cak Imin, menikahi Rustini Murtadho dan memiliki dua anak, yaitu Mega Safira (1996) dan Rahma Arifa (1999).

Cak Imin menyelesaikan Madrasah Tsanawiyah Negeri, Jombang (1979-1982), Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta (1982-1985, Fisip UGM Yogyakarta (1985-1992) dan Program Pascasarjana Komunikasi UI Jakarta (1996-1998).

Sebelum terjun ke dunia politik, Cak Imin adalah Staf Pengajar Pesantren Denanyar, Jombang (1980-1983), Sekretaris Lembaga Kajian Islam dan Sosial Yogyakarta (1989), Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapat Umum Jakarta (1992-1994) dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tabloid Detik (1993).

Advertisement

Semasa menjadi mahasiswa, Cak Imin menjadi Ketua Korps Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial, Yogyakarta (1989), Anggota BPM Fisip UGM (1990), Ketua Cabang PMII Yogyakarta (1990-1991) dan Ketua Umum PB PMII (1994-1997).

Setelah itu masuk dunia politik dengan menjadi Sekretaris Jenderal DPP PKB (1998-1999) yang berlanjut pada 2000-2005. Selanjutnya menjadi Ketua Umum DPP PKB.

Berbeda dari Muhaimin Iskandar, Djoko Kirmanto merupakan pejabat karir di Departemen Pekerjaan Umum (PU). Dia meniti karir dari bawah dan pernah menjabat posisi penting di departemen ini dan menjabat menteri PU pada 2004-2009.

Advertisement

Jero Wacik mengawali karir politiknya setelah mapan di dunia bisnis di bidang pariwisata dan properti. Wacik yang lahir di Singaraja, Bali, 24 April 1949 mempersunting Triesna dan dikaruniai tiga putri dan satu putra. Wacik menyelesaikan pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung (1974) dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1983).

Dia sempat menjadi dosen mata kuliah pemasaran dan kewirausahaan di Fakultas Ekonomi UI. Di samping itu, menulis buku berjudul “Cara Mudah Menjadi Wirausaha” (Lembaga Penerbit UI/1998).

Wacik juga menulis pelajaran berjudul “Fisika untuk SMA/Ganesha Exact Bandung (1979) serta “Matematika untuk SMA” yang diterbitkan Ganesha Exact Bandung.

Advertisement

Wacik mengawali karirnya dengan bekerja di PT United Tractors sebagai Asistant Services Manager sampai Government Sales Manager (1974-1990). Dia kemudian mendirikan usaha bidang properti dan pariwisata.

Wacik adalah Presdir PT Grya Batu Bersinar, Dirut Pesona Boga Suara dan Dirut Putri Ayu (sejak 1992). Setelah mapan di dunia bisnis, dia masuk dunia politik dengan menjadi wakil sekjen DPP Partai Demokrat.
Ant/tya

Advertisement
Kata Kunci : Kabinet SBY
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif