Begitu azan Magrib berkumandang, dengan buru-buru mereka menyerbu meja prasmanan. Bahkan untuk mendapat giliran mengambil makanan pun mereka tak malu lagi untuk saling berdesakan.
Jon Koplo yang saat itu menyusul di antrean paling belakang agak ketar-ketir juga kalau-kalau tidak kebagian lauk. Setelah lingak-linguk kanan kiri, Koplo melihat hidangan lain yang juga lengkap tertata rapi di meja sebelah. ”Daripada antre lama, mending ambil yang sini saja,” pikir Koplo yang dengan cekatan langsung nyandhak piring untuk diisi.
Tapi begitu Koplo selesai mengambil nasi komplet sak lauknya, ia malah jadi bahan perhatian rombongan lain yang juga sedang melakukan buka bersama di tempat itu. Bagi rombongan Koplo sendiri, so pasti ia langsung jadi bahan tertawaan. ”Oalah Plo… Plo…! Apa kamu itu sudah benar-benar kaliren, sampai-sampai hidangan milik tetangga kamu embat juga?” celetuk Tom Gembus, salah seorang teman Koplo.
Mendengar teguran itu, Jon Koplo langsung njondhil, ”Haaah?!!! Milik tetangga?! Pantesan sepi…” batin Koplo yang mukanya langsung berubah abang ireng. Dengan menahan malu, ia segera meminta maaf kepada rombongan sebelah yang sedang menikmati kolak. ”Maaf ya, Pak, Bu, Mas, Mbak…! Saya benar-benar nggak tahu. Saya kira…”
”Nggak papa Mas, wong sudah kebacut kok. Kalau kurang, nanti boleh ambil lagi kok!” jawab salah satu pemilik hidangan itu sajak ngelulu.
Akhirnya Koplo malah nggak nafsu makan, ia masih saja klincutan menahan malu. Kiriman Danang Uki Prabowo, Ngaglik RT 1/RW VII, Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo 57527.