News
Kamis, 15 Oktober 2009 - 18:30 WIB

PU: Jawa sudah krisis air bersih

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang–Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan bahwa Pulau Jawa sudah mengalami krisis air bersih sehingga perlu upaya pengelolaan dan penghematan sumber daya air.

“Jawa sudah krisis air dan karenanya kita harus berhemat,” kata Djoko Kirmanto, dalam pencanangan pembangunan Waduk Jatibarang dan normalisasi Kali Garang atau Banjir Kanal Barat, di Taman wisata Goa Kreo, Semarang, Kamis (15/10).

Advertisement

Djoko mengatakan, dalam undang-undang (Undang-undang Tentang Sumber Daya Air, red.) juga sudah mengamanatkan air dimanfaatkan dengan adil dan baik, konservasi air dengan baik, serta tidak merusaknya.

“Jika sebelumnya mencuci mobil setiap hari, sekarang bisa dua atau tiga hari sekali. Masyarakat harus menghemat penggunaan air bersih,” katanya.

Cara lain, lanjut Djoko adalah dengan cara pengelolaan air hujan dengan membuat waduk buatan serta penghijauan hutan.

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PU setelah mencanangkan pembangunan Waduk Jatibarang dan normalisasi Kali Garang atau Banjir Kanal Barat, di tempat lain juga mencanangkan rehabilitasi sistem drainase Kota Semarang.

Djoko menghadiri ucapara penggalian pertama perbaikan fasilitas tiga drainase primer (Kali Semarang, Kali Asin, dan Kali Baru) dan pembangunan stasiun pompa drainase dan kolam retensi di Muara Kali Semarang untuk mengatasi banjir di bagian tengah Kota Semarang.

Investasi perbaikan sistem drainase Semarang Tengah berasal dari pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai Rp 277 miliar serta APBD Jawa Tengah dan APBD Kota Semarang sebesar Rp 20 miliar.

Advertisement

Pembangunan dan rehabilitasi tersebut diharapkan bisa menjadi solusi yang lebih baik dalam mengatasi banjir di Semarang, karena dapat menghemat biaya untuk peninggian fasilitas umum dan transportasi maupun penyesuaian arah saluran drainase sekunder sekitar Rp 126,4 miliar.

ant/fid

Advertisement
Kata Kunci : Jawa Krisis Air Bersih PU
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif