Soloraya
Kamis, 15 Oktober 2009 - 18:08 WIB

Amankan Indonesia Channel, 24 PGOT diciduk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sebanyak 24 pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT) diciduk tim gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam razia yang digelar, Kamis (15/10). Razia itu sekaligus untuk mengamankan jalannya pementasan seni Indonesia Channel di Pamedan Pura Mangkunegaran, Minggu (18/10).

Sebagaimana diinformasikan, sebanyak 50 pelajar peserta Indonesia Channel dari 31 negara akan melakukan pementasan bersama hasil belajar kesenian dan tradisi Indonesia yang mereka dapatkan selama beberapa bulan mengikuti pendidikan di sejumlah daerah termasuk Solo.
Pementasan tersebut sekaligus mengakhiri program pendidikan yang diselenggarakan oleh Departemen Luar Negeri (Deplu) untuk 2009 ini.

Advertisement

Agar acara itu bisa berlangsung lancar diperlukan upaya-upaya pencegahan dari hal-hal yang berpotensi mengganggu. Salah satunya, adalah keberadaan para PGOT, yang dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan baik para peserta pementasan maupun penonton.

Karena itulah, Kamis kemarin, tim gabungan yang terdiri atas petugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Satpol PP, petugas Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD), UPTD Panti Wreda Pajang dan Poltabes menggelar razia di sejumlah tempat.

Tim dibagi dalam tiga kelompok yang menyebar ke seluruh penjuru Kota Solo.

Advertisement

“Dari razia tadi, kami berhasil mengamankan 24 PGOT. Kebanyakan mereka ditemukan di perempatan-perempatan, ada pula yang di Alun-alun Kidul, Gading dan sebagainya. Ini sekaligus untuk mengamankan kondisi kota menjelang penyelenggaraan pementasan Indonesia Channel,” jelas Kasi Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Solo, Suryanto kepada Espos, Kamis.

Ke-24 PGOT yang berhasil diciduk itu, kata Suryanto, terdiri atas 12 pengemis, delapan gelandangan, dan empat gelandangan psikotik. Para gelandangan psikotik langsung dikirim ke RSJD, sedangkan sisanya lima orang dikirim ke Panti Wreda Pajang, dan 15 orang dikirim ke Panti Karya Klaten.

Berdasarkan jenis kelamin dan usia, ke-24 PGOT itu terdiri atas 10 laki-laki, 14 perempuan, tiga anak-anak dan lima orang lanjut usia.

shs

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif