News
Rabu, 14 Oktober 2009 - 15:44 WIB

PLN masih cari utang untuk 5 PLTU

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih mencari pendanaan untuk 5 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masuk dalam proyek 10.000 MW tahap pertama. Kekurangan dana yang dibutuhkan mega proyek itu masih sekitar US$ 400-500 juta dan Rp 2 triliun.

Kelima PTLU tersebut antara lain PLTU Tanjung Awar-Awar, PLTU Tanjung Balai Karimun, PLTU Bengkalis, PLTU Selat Panjang Riau dan PLTU Parit Baru.

Advertisement

Demikian hal itu dikemukakan oleh Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar di kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (14/10).

“Untuk tanjung PLTU Tanjung Awar-Awar nilainya US$ 372 juta dan Rp 1,1 triliun. Karena jumlah besar mungkin pinjaman akan diambil dari China lagi. Kapasitas pembangkitnya 2×350 MW,” ujarnya.

Sementara untuk PLTU Tanjung Balai Karimun masih dibutuhkan dana sebesar US$ 7 juta dan Rp 71 miliar, PLTU Bengkalis US$ 8 juta dan Rp 132 miliar, PLTU Selat Panjang Riau US$ 9 juta dan Rp 111 miliar, dan terakhir PLTU Parit Baru US$ 62 juta dan Rp 300 miliar.

Advertisement

“Untuk PLTU yang di luar Jawa, (pinjaman) akan berasal dari bank lokal. BRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk) dan Asbanda (Asosiasi Bank Daerah) sudah berminat, dan mungkin akan membentuk konsosrsium dengan bank lain,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Uatama PLN Rudiantara menyatakan, secara total, jumlah kekurangan dana untuk proyek 10.000 MW masih sekitar US$ 400-500 juta dan Rp 2 triliun.

“Dari total pendanaan 10.000 MW sebesar US$ 3,8 miliar, mayoritas bersasal dari China, sekitar US$ 3,3 miliar,” imbuhnya.
dtc/tya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : PLN
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif