Ah-tenane
Rabu, 14 Oktober 2009 - 11:34 WIB

Kisah Jadul

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pak Jon Koplo dan Bu Lady Cempluk adalah Pasutri yang hidup rukun, saling mengasihi dan menyayangi. Walau demikian, Pak Koplo, warga asli Solo yang kini tinggal di Jakarta dan sudah punya tiga anak itu dahulu kala pernah hampir saja melupakan Bu Cempluk untuk selama-lamanya.
Ceritanya, di tahun 90-an, saat keduanya sama-sama bersekolah di sebuah SMA negeri di Margoyudan tapi lain kelas, Koplo sudah jatuh cinta kepada Cempluk. Berbagai jurus pun dilakukan, mulai dari curi-curi pandang, pura-pura lewat depan kelas, titip-titip salam, pura-pura pinjam buku catatan, hingga suatu hari Koplo memberanikan diri menulis surat cinta untuk Cempluk.
Gayung pun bersambut. Cinta tak bertepuk sebelah tangan. Setelah mereka akrab, malam Minggunya Koplo pingin bikin kejutan dengan mendatangi rumah Cempluk di daerah Baluwarti untuk mengajaknya nonton. Tapi bagai disambar petir, dengan mata kepala sendiri Koplo melihat Cempluk tengah bercanda mesra dengan seorang pria di teras depan rumah layaknya orang berpacaran. Bahkan kedua sejoli itu lalu pergi naik sepeda motor berboncengan, meninggalkan Koplo yang menahan rasa sakit di hatinya. Esoknya, dia pupus rasa cintanya kepada Cempluk.
Waktu pun berlalu. Sepuluh tahun kemudian barulah Koplo tahu bahwa yang dia lihat malam Minggu yang dulu itu bukanlah Cempluk. Hal itu diketahui Koplo setelah suatu hari dia disuruh mengantar ibunya datang ke pesta pernikahan yang kebetulan ternyata adalah pesta pernikahan Gendhuk Nicole, saudara kembar Lady Cempluk yang berwajah persis plek itu. Karena saat itu Koplo dan Cempluk masih jomblo, akhirnya beberapa bulan kemudian mereka pun menikah.
Yah, namanya juga jodoh, mau lari ke mana.  Kiriman Amin Sunarto, Jl Maramis No 37, Solo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif