News
Rabu, 14 Oktober 2009 - 14:48 WIB

Depag diminta beri anggaran cukup untuk pelatihan guru

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Departemen Agama diminta memberikan anggaran yang cukup guna mengadakan pelatihan, seminar, ataupun workshop kepada guru, menyusul tingginya ketidaklulusan penilaian portofolio guru Depag dalam sertifikasi guru tahun ini.

Demikian diungkapkan Sekretaris Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Dr rer nat Sajidan MSi saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (14/10).
Menurut Sajidan, 10 komponen penilaian dalam sertifikasi antara guru yang mengampu mata pelajaran umum dari Depag dan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) tidak bisa dibedakan.

Advertisement

Ia menilai, antara guru Depdiknas dan Depag dalam hal ini mempunyai kedudukan yang sama yakni sebagai guru pengampu mata pelajaran umum  seperti Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dan lain sebagainya, kendati masing-masing berasal dari dua lembaga formal yang berbeda.

Akan tetapi, bagi guru yang khusus mengampu mata pelajaran agama antara guru Depdiknas maupun Depag dari dulu memang sudah dibedakan komponen penilaiannya.

“Untuk guru pengampu mata pelajaran Agama Islam bisa mengikuti sertifikasi di rayon yang mempunyai jurusan Pendidikan Agama Islam seperti IAIN Walisongo Semarang maupun UIN Yogyakarta. Sementara Rayon 13 UNS hanya menerima guru pengampu mata pelajaran umum baik itu dari Depdiknas maupun Depag sehingga komponen penilaiannya tidak perlu dibedakan,” papar Sajidan.

Advertisement

Lebih lanjut, Sajidan mengatakan profesi guru Depag di luar mengajar di sekolah seperti guru Taman Pendidikan Alquran (TPA), ustad di pesantren, takmir masjid, dan lain sebagainya sebenarnya bisa menambah poin penilaian dalam portofolio asalkan bisa menyertakan keterangan formal mengenai kegiatan itu. Sajidan menyebut kegiatan-kegiatan itu sebagai bentuk pengabdian sosial yang menjadi salah satu komponen penilaian dalam portofolio.

Ia menambahkan, tingginya angka ketidaklulusan portofolio bagi guru Depag hendaknya bisa menjadi bahan evaluasi di jajaran pemerintah pusat.
Menurutnya, Depag perlu meningkatkan besaran anggaran untuk mengadakan pelatihan, workshop, maupun seminar kepada para guru.

Pasalnya, jumlah sertifikat atau piagam yang disertakan dalam portofolio guru Depag masih jauh tertinggal dari guru Depdiknas.

m82

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif