Ah-tenane
Selasa, 13 Oktober 2009 - 11:49 WIB

Parkir dadakan

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Daripada bengong di rumah, Jon Koplo langsung setuju saja waktu diajak teman karibnya, Tom Gembus, untuk ikut jadi tukang parkir mobil di kampung Bibis, Nusukan, Solo, di mana di daerah dekat situ tengah berlangsung acara wisuda sebuah perguruan tinggi swasta.
Biasanya, saat ada acara seperti itu para tukang parkir dadakan memanfaatkan kesempatan untuk mematok tarif parkir yang tidak lazim. Bila tarif parkir biasanya paling banter Rp 2.000, Tom Gembus dan kawan-kawan sekampung sepakat mematok tarif Rp 5.000. Mungkin itu yang bikin Koplo tertarik untuk bergabung.
Mulai pagi hari, mobil-mobil pengantar para wisudawan mulai berdatangan. Karena lahan parkir di pinggir jalan mulai penuh, maka Tom Gembus berinisiatif meminjam halaman luas milik Bu Lady Cempluk dan menugaskan Jon Koplo untuk menjaga areal itu.
Bermodal sempritan dan sedikit gerakan senam pagi, Jon Koplo mulai berlagak seperti juru parkir profesional. Satu persatu mobil yang masuk dia atur letaknya hingga bisa terparkir rapi. Siangnya, ketika satu mobil lagi hendak masuk, Koplo langsung berteriak lantang, ”Penuh, Mas! Penuh…! Parkir di ujung jalan sana saja…!”
Saat kaca gelap jendela mobil itu turun, si pengemudi dengan jengkel menegur Koplo, ”Sampeyan dudu cah kene ta, Mas? Saya ini anaknya Bu Cempluk. Mosok yang punya rumah nggak boleh masuk, malah suruh parkir jauh-jauh!”
Sadar kalau salah, Koplo langsung minta maaf. Dengan menahan malu akhirnya Koplo bisa ngabani mobil itu sampai bisa masuk garasi rumah. Beberapa sopir pengantar wisudawan yang melihat adegan tadi langsung pada ketawa. o Kiriman Ernanto Roni, Bibis Luhur RT 06/RW 21, Nusukan, Banjarsari, Solo 57135.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif