News
Senin, 12 Oktober 2009 - 15:13 WIB

Mentan: Indonesia tak layak daerah rawan pangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta–Indonesia tidak layak disebut sebagai daerah yang rawan pangan. Sebab kenyataannya semua tanaman pangan yang ditanam di Indonesia bisa tumbuh subur. Bahkan Indonesia saat ini mengalami surplus beras.

Demikian disampaikan Menteri Pertanian Anton Apriyantono usai membuka acara Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXIX di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Senin (12/10).

Advertisement

“Ketersediaan pangan kita cukup. Tidak hanya beras saja tapi juga bahan pangan yang lain. Jadi tidak layak kalau kita itu mengalami rawan pangan atau ada yang kelaparan,” ungkap Anton.

Namun Anton mengakui bila ada beberapa daerah di Indonesia yang mengalami keterbatasan dalam penyediaan pangan. Di daerah Yahukimo di Papua terjadi kasus kelaparan karena memang wilayahnya sangat terisolasi sehingga banyak petugas yang tidak mampu menjangkau daerah tersebut.

Oleh karena itu, Anton meminta warga Indonesia untuk rajin menanam berbagai tanaman pangan di daerah-daerah yang menjadi kantong pertanian. Bila hal itu dilakukan maka kasus terjadinya kerawanan pangan bisa di atasi.

Advertisement

“Yang kita tanam bukan hanya tanaman padi saja tapi juga variasi tanaman pangan lainnya. Bukan hanya beras tapi ubi jalar, ketela pohon, jagung, talas dan lain-lain,” kata Anton di dampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam kesempatan itu, Anton seusai menyaksikan Food Expo yang digelar di tempat itu menyatakan puas karena banyak tanaman pangan selain beras yang bisa dihasilkan dan diolah.

“Ini baik dilakukan sehingga ketahanan pangan kita bisa terjaga,” kata Anton.

Advertisement

dtc/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif