Soloraya
Senin, 12 Oktober 2009 - 22:00 WIB

157.443 Warga Solo belum ter-cover jaminan kesehatan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sebanyak 157.443 warga Solo diperkirakan belum ter-cover program asuransi kesehatan, baik dari pemerintah maupun swasta. Mereka diharapkan secara aktif mengikutkan diri dalam program PKMS.

Data yang diperoleh Espos dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Senin (12/10), setelah dikurangi jumlah warga yang terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Departemen Kesehatan sebanyak 100.019 orang dan peserta asuransi lainnya seperti Askes PNS, Jamsostek, dan berbagai asuransi dari pihak swasta, seharusnya ada 328.412 warga yang mendaftar program PKMS.
Namun kenyataannya, sejak mulai dibuka awal 2008 lalu, hingga 12 Oktober kemarin, baru sebanyak 170.969 warga Solo yang mendaftar program PKMS. Rinciannya sebanyak 164.996 warga terdaftar dengan kartu silver dan 5.973 orang terdaftar dengan kartu gold. Dengan asumsi tersebut, maka masih ada sekitar 157.443 warga Solo yang belum ter-cover asuransi.

Advertisement

Kepala UPTD PKMS DKK Solo, Ida Angklaita, ditemui di ruang kerjanya, Senin, mengungkapkan, keanggotaan PKMS bersifat aktif. Masyarakatlah yang harus aktif mendaftarkan diri.

“Kami juga tidak tahu kenapa, padahal kami sudah cukup sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tapi dari pengalaman selama hampir dua tahun ini, masyarakat Solo ini ternyata bukan masyarakat yang aktif mencari layanan kesehatan. Mereka baru akan mencari jaminan kesehatan kalau sudah benar-benar sakit dan butuh biaya,” jelas Ida.

Mengenai program PKMS, Ida menerangkan, sepanjang Januari-Agustus 2009, sudah melayani rawat jalan di Puskesmas sebanyak 188.967 kasus, meningkat lebih dari tahun 2008 lalu sebanyak 85.569 kasus.
Sedangkan rawat inap sebanyak 137 kasus. Sementara untuk pelayanan rumah sakit, dari 12 rumah sakit swasta bekerjasama, selama Januari-Juli 2009, telah dilayani sebanyak 18.997 kasus, atau baik dari Januari-Desember 2008 sebanyak 16.586 kasus.
Dari pelayanan tersebut, Ida melanjutkan, telah menyerap anggaran sebanyak Rp 7,9 miliar.

Advertisement

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif