Soloraya
Jumat, 9 Oktober 2009 - 18:43 WIB

Harga minyak tanah tembus Rp 7.000

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Pasokan minyak tanah di Kota Gaplek signifikan turun dibandingkan bulan September lalu, akibatnya harga minyak tanah melambung senilai Rp 7.000 per liter.

Berdasarkan data yang dihimpun Espos, Pertamina melakukan pengurangan jatah minyak tanah di Kabupaten Wonogiri  dari alokasi September sekitar 700 kiloliter (Kl) menurun jadi 400 kiloliter pada bulan Oktober. Sementara pencabutan alokasi minyak tanah bersubsidi tersebut dilakukan pada bulan November mendatang.

Advertisement

Meskipun konversi minyak tanah ke gas telah mencapai 98%, namun tidak sedikit warga yang masih mengantrekan jeriken di pangkalan minyak guna memehuni kebutuhan sehari-hari.

Menurut salah seorang Ny Joko, warga Giripurwo, Wonogiri, meskipun telah menerima tabung gas tetapi untuk keperluan berdagang dirinya tetap menggunakan arang dan minyak tanah. Dia mengatakan, jika menggunakan gas untuk berdagang hal itu dinilai tidak ekonomis.

“Terkadang masih menggunakan minyak tanah jika ada, saya menilai menggunakan minyak tanah itu lebih ngirit,” jelas dia ketika dijumpai Espos di kediamannya, Jumat (9/10).

Advertisement

Namun, mengingat komoditas tersebut kian sulit didapat harganya pun melambung dari Rp 4.500 per liter sekarang ini bahkan mencapai Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per liter. Dia mengatakan, sejak Lebaran lalu pasokan minyak tanah semakin sulit didapatkan.

das

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif