Jakarta–Departemen Luar Negeri (Deplu) Indonesia memastikan tak ada kelompok di Indoneisa yang akan menyerang Malaysia. Kabar penyerangan dari kelompok Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) ke Malaysia hanya isapan jempol. Aparat keamanan di Indonesia tidak akan diam saja membiarkan isu itu menjadi kenyataan.
“Yang penting aparat penegak hukum di Indonesia akan memastikan bahwa ancaman dari kelompok tersebut tidak akan terjadi,” jelas juru bicara Deplu Teuku Faizasyah melalui telepon, Rabu (7/10).
Pria yang akrab disapa Faiz ini meminta masyarakat tenang dan tidak mudah terprovokasi. “Namanya isu, tidak perlu ditanggapi,” tutupnya.
Kabar penyerangan massa Bendera yang bermarkas di kantor PDI di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, itu sendiri mendapat perhatian media massa Malaysia edisi hari ini. Sejumlah pejabat Malaysia menyatakan pihaknya akan mengantisipasi isu serangan yang akan dilakukan Kamis 8 Oktober itu. Disebutkan, serangan itu dilakukan 1.500 pengikut Bendera bersenjatakan bambu runcing. Serangan dilakukan lewat udara, darat dan udara.
Sedangkan koordinator Bendera Mustar Bonaventura menyatakan, ancaman penyerangan itu dilakukan pihaknya karena diplomasi tidak berbuah apa-apa.
“Antar Menlu sudah bertemu. Akar konflik Malaysia-Indonesia kan bukan hanya budaya. Kita minta mereka minta maaf secara resmi,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Masalah lain selain budaya itu seperti TKI. “Setiap harinya ada 1 TKI yang tewas. Jumlahnya saat ini mencapai 1.421 orang. Ini kan tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Bukankah banyak yang meragukan dan mengkritik aksi Anda? “Jangan ketidakberanian ditularkan. Biarkan kami yang berani,” kelit Mustar.
dtc/fid