Soloraya
Selasa, 6 Oktober 2009 - 15:55 WIB

DPRD tengarai pelaksanaan DAK menyimpang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Anggota DPRD Kabupaten Boyolali, Y Sriyadi, menengarai adanya penyimpangan dalam pelaksanaan rehab sekolah yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Dugaan penyimpangan itu terjadi di salah satu SD di Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel.

“Saya mendengar dari rekanan langsung bahwa dia menerima borongan rehab SD Kaligentong. Seharusnya rehab tersebut dilakukan secara swakelola bukan diborongkan,” ujarnya kepada Espos, Senin (5/10), di Gedung DPRD setempat.

Advertisement

Setelah dicek ke lokasi, anggota DPRD dari Partai Golkar ini mengaku melihat adanya sejumlah bahan bangunan yang sudah disiapkan untuk rehab. Menurutnya ini janggal, lantaran dana DAK belum turun namun sudah ada bahan bangunan.

Sriyadi yang merupakan warga Ampel ini menduga bahan-bahan itu disiapkan oleh rekanan yang memborongkan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, Mulyono Santoso mengatakan bahwa tuduhan adanya penyimpangan dalam pengelolaan DAK pendidikan tidak benar.

Advertisement

Pernyataan ini ia sampaikan setelah dirinya meminta laporan dari kepala UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan Ampel, Hartanto.
“Setelah dilakukan pengecekan ke sekolah-sekolah, Ia (Hartanto) mengatakan tidak ada yang diborongkan pekerjaan rehab sekolah di Kecamatan Ampel,” tutur Mulyono.

Namun untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan tersebut, ia berjanji akan melakukan pengecekan ulang langsung ke sekolah-sekolah.

Seperti diketahui Sebanyak 330 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Boyolali direncanakan mendapat dana hibah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yan diperuntukkan bagi rehab bangunan sekolah yang rusak, senilai Rp 44,6 miliar.

kha

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif