Ah-tenane
Sabtu, 3 Oktober 2009 - 20:09 WIB

Doa kok diralat

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lebaran kemarin, Jon Koplo warga Sanggrahan, Makamhaji, Kartasura ini benar-benar manglingi. Biasanya, bapak muda yang berprofesi sebagai tukang sampah di kampungnya itu berpakaian lusuh dengan sepatu botnya. Namun karena hari itu hari raya, Jon Koplo tampil bersih dan rapi, pakai baju koko plus kaca mata.
Seusai salat Id, Koplo pun ikut sungkem ke tetangganya.
”Iki sapa ta? Apa wong anyar?” tanya Bu Lady Cempluk seperti pertanyaan kebanyakan warga lain yang disungkemi.
”Kula Jon Koplo, Bu! Tukang sampah!” jawab Koplo malu-malu.
”Oalah! Tak kira ki sapa. Bul kowe ta!” kata Bu Cempluk sambil nggabloki Koplo. Sementara sang istri, Gendhuk Nicole, senang campur bangga melihat suaminya kelihatan ganteng.
”Kamu kelihatan muda, Mas! Kaca matamu itu lho yang membuat pangling!” puji Gendhuk.
Sungkeman berlanjut. Sekarang giliran ke rumah Mbah Tom Gembus, orang paling tua di kampungnya.
”Ngaturaken sugeng riyadi Mbah. Nyuwun pangapunten sedaya kalepatan, kaliyan nyuwun donga!” kata Koplo ketika sungkem.
”Yoh, Le! Yen ana luputku ya apuranen. Tak dongakke rejekimu akeh, muga-muga gek ndang duwe bojo!”
Karuan saja yang ada di situ pada ketawa ngakak, tentu saja kecuali Gendhuk Nicole yang tampak mrengut.
”Kowe ki sapa ta Le, cah bagus?” tanya Mbah Gembus heran karena diketawai.
”Kula Jon Koplo Mbah. Sing mendheti sampah ten mriki!”
”We e-e-e… Jon Koplo ta? Tiwas tak dongakke ndang duwe bojo!”
Alhasil, karena doanya salah, Koplo pun diminta sungkem lagi untuk meralat doa yang tadi. Ada-ada saja.  Kiriman Nur Aini, Jl Joko Tingkir 13, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo 57161.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif