Padang–Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 skala Richter (SR) Sumatra Barat hingga Kamis sore menjadi 478 orang.
Dari data Posko Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Sumbar, korban tewas berasal dari Kota Padang, Kabupaten Padangpariaman, Kota Solok, Kota Pariaman, dan Kota Bukittinggi.
Menurut salah seorang petugas Posko Satkorlak, Evi, data terus bertambah seiring masih berlangsungnya pencarian korban yang terperangkap di reruntuhan bangunan.
Di Kota Padang, korban banyak terperangkap di Hotel Ambacang, bimbingan belajar (Bimbel) GAMMA, Bimbel LIA di Jalan Khatib Sulaiman, Pasar Raya Padang, dan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Padang.
“Diperkirakan korban jiwa mencapai ribuan orang,” kata Evi.
Pantauan di Posko M Djamil Padang, mayat korban gempa terus berdatangan. Hingga Kamis sore, tercatat sebanyak 63 mayat korban.
RS terbesar di Kota Padang itu ramai dikunjungi masyarakat yang melihat daftar nama keluarganya yang tewas dalam musibah gempa.
Direktur RS M Jamil Padang, Suchyar Iskandar mengatakan, saat ini juga dirawat sebanyak 90 pasien korban gempa, dan 168 korban luka-luka.
Dari daftar nama korban tewas di RS M Jamil, terdapat nama Yuli Syahrial, kepala Cabang Bank Internasional Indonesia Padang.
Menurut salah seorang petugas di BII, Yuli Syahrial baru beberapa bulan bertugas di Kota Padang. Ia tewas di kantornya, pada saat gempa terjadi, Rabu sore.
ant/fid