Pagi itu, saat azan Subuh dikumandangkan, warga Colomadu Karanganyar ini bergegas berangkat ke musala yang tidak jauh dari rumahnya. Udara dingin dan mata ngantuk ia tahan. Dengan langkah gruyah-gruyuh Mbah Cempluk berangkat. Tak lupa peralatan salat yang biasanya ia pakai ditentengnya. Sesampai di musala sudah ada beberapa jamaah yang sudah datang. Digelarnya sajadah di samping Gendhuk Nicole yang sedang salat sunah. Ia pun segera memakai kain rukuh. Setelah bagian bawah selesai ia pakai dan bermaksud memakai rukuh bagian atas, betapa kagetnya Mbah Cempluk, ”Lho, rukuhku kok ngisoran kabeh?” ujarnya spontan.
Gendhuk Nicole yang sudah selesai salat sunah pun bertanya, ”Ada apa ta Mbah?”
Belum sempat menjawab, Mbah Cempluk sudah ngguyu dhewe. ”Oalah Ndhuk… Ndhuk! Namanya orang sudah tua dan keburu-buru, maunya bawa satu stel rukuh tapi yang dibawa bawahan semua, piye iki jal?”
Jawaban Mbah Cempluk ini tentu saja memancing tawa Gendhuk Nicole dan sebagian jamaah di situ. Untungnya di musala itu ada rukuh cadangan sehingga Mbah Cempluk tetap bisa meneruskan salatnya. Kiriman Wahyu Hermiyanto, Semanggi RT 03/RW 16, Pasar Kliwon, Solo 57117.