Solo (Espos)–Petugas di Stasiun Kereta Api (KA) Purwosari, Laweyan, Solo mengalami kesulitan menghitung jumlah pemudik yang turun di stasiun tersebut pada H-3, Jumat (18/9) kemarin, lantaran jumlah pemudik yang menggunakan KA sudah mengalami peningkatan.
Berdasarkan pantauan Espos Jumat kemarin, Stasiun Purwosari dipadati puluhan penumpang yang berangkat ke luar kota, baik yang tujuan ke Bandung, Jakarta dan kota lainnya. Sedangkan jumlah pemudik yang turun di stasiun itu juga meningkat dibandingkan hari-hari biasa.
Sementara pantuan di jalur protokol Kota Solo, mulai dari perbatasan Solo-Sukoharjo di sisi barat, tepatnya di Kleco sampai dalam kota, arus pemudik baik yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat mulai terasa. Sejumlah pemudik dengan sepeda motor sebagian besar berboncengan dengan bawaan barang tertumpuk di bagian belakang. Demikian juga mobil pribadi dengan tumpukan barang di atasnya juga mulai terlihat.
Sebagian besar mobil pribadi itu berpelat nomor Jakarta dan luar kota. Bahkan ada pemudik yang menggunakan angkutan umum pelat kuning Jakarta yang melintas di Purwosari. Para pemudik belum memanfaatkan rest area yang disediakan Dinas Perhubungan (Dishub), Poltabes dan partai politik.
Kepala Stasiun Purwosari Solo, Suwardi saat ditemui wartawan, mengungkapkan, dilihat dari jumlah kedatangan pemudik dan penumpang yang berangkat sama-sama mengalami peningkatan. Menurut dia, petugas hanya memantau penumpang yang berangkat, karena bisa terdeteksi dari jumlah tiket yang terjual. Sedangkan penumpang yang turun di stasiun tidak bisa terdekteksi, karena tidak ada alatnya.
trh