News
Kamis, 17 September 2009 - 16:36 WIB

Kronologi pengepungan Noordin di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Tewasnya Noordin M Top di Solo melalui sebuah operasi penggerebekan yang sudah dilakukan sejak dua hari. Kapolri Jenderal BHD menjelaskan kronologinya.

Kronologi ini dimulai pada 16 September. “Diawali dengan adanya satu kelompok yang patut diduga adalah mereka adalah jaringan teroris yang berafiliasai tim dari kelompok Urwah dan Aji,” kata Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (17/9).

Advertisement

Penelusuran terhadap kelompok tersebut dilakukan lewat penangkapan Rahmat Uji Prabowo alias Bejo di Pasar Gading Solo pukul 10.30 WIB. Pria tersebut kemudian diinterogasi dan polisi kembali melakukan penangkapan pada sore harinya.

“Jam 15.00 WIB, kita tangkap Supono alias Kedu dan kemudian diinterogasi lagi,” tegasnya.

Dari dua orang tersebut kemudian diperoleh informasi ada 4 orang pelaku teroris yang berada di salah satu rumah di kampung Kepuhsari, Solo. Rumah tersebut diketahui milik Susilo alias Adib yang ikut tewas dalam operasi.

Advertisement

“Lalu pada 23.30 WIB, dilakukan evakuasi masyarakat agar bergeser seluruhnya. Pukul 24.00 WIB, anak-anak mencoba mendobrak pintu tapi di dalam disambut oleh rentetan tembakan,” jelasnya.

Setelah diberi peringatan berkali-kali, Densus 88 mulai membalas tembakan sehingga terjadi baku tembak. Hingga sebuah motor yang berada di dalam rumah terbakar. Noordin cs pun saat itu langsung mengevakuasi diri bersama dalam sebuah kamar mandi.

Pada pukul 5 – 6 pagi, dalam waktu 3 jam, mereka berhasil dilumpuhkan. “Dalam waktu yang cepat, kemudian berhasil kita lumpuhkan,” tutupnya.

Advertisement

dtc/tya

Advertisement
Kata Kunci : Noordin Teroris
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif