News
Selasa, 15 September 2009 - 18:39 WIB

15 Meninggal korban banjir di Madina ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Medan–Sebanyak 15 warga dari enam desa di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, ditemukan tewas dalam musibah banjir yang melanda daerah itu, Selasa (15/9) dinihari, sementara 25 lainnya dilaporkan hilang.

Gubernur Sumut, H Syamsul Arifin di Medan, Selasa, menyebutkan, pihaknya mendapatkan laporan dari Pemkab Madina bahwa korban tewas dalam musibah itu tercatat sudah mencapai 15 jiwa.

Advertisement

“Sejauh ini sudah 15 orang yang meninggal dunia, sementara 25 lainnya masih dilaporkan hilang dan sedang dalam pencarian,” ujarnya.

Didampingi Kepala Dinas Kominfo Sumut, H Eddy Syofian, gubernur juga mengaku telah meninstruksikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sumut segera mengambil langkah-langkah tanggap darurat.

“Kita (Pemprov Sumut) akan bantu secukupnya, sementara bupati berkewenangan menarik 50 ton beras dari depot Bulog setempat untuk membantu korban pada kesempatan pertama,” katanya.

Advertisement

Musibah banjir tersebut terjadi Selasa dinihari sekitar pukul 02:00 WIB.Banjir dilaporkan mencapai ketinggian dua meter di enam desa di Kecamatan Muara Batang Gadis, masing-masing di Desa Rantau Panjang, Lubuk Kapondong I, Lubuk Kapondong II, Saleh Baru, Tagilang dan Desa Manuncang. Selain 15 korban tewas, sebanyak 25 warga yang dilaporkan hilang berasal dari Desa Rantau Panjang, Lubuk Kapondong I dan Desa Lubuk Kapondong II.

Keenam desa yang dilanda banjir berada di daerah aliran Sungai Sulang Aling yang merupakan anak Sungai Batang Gadis, sungai terbesar di Kabupaten Madina. Sungai itu meluap, padahal hal belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Gubernur Syamsul Arifin, pihaknya sudah memerintahkan Badan SAR Kota Medan segera ke Madina dan membantu upaya penanggulangan bencana, termasuk melakukan langkah-langkah evaluasi serta mencari korban yang masih hilang.

Advertisement

“Kita juga sudah instruksikan Dinas Sosial untuk menyediakan bantuan makanan termasuk selimut dan tenda-tenda, sementara Dinas Kesehatan menyediakan obat-obatan. Namun demikian kita tetap harus berkoordinasi dengan Pemkab setempat,” katanya.

Gubernur mengakui tidak mudah mengantarkan bantuan ke lokasi bencara, karena Kecamatan Muara Batang Gadis berada di pantai barat Sumatera dan dibutuhkan waktu sekitar sembilan jam perjalanan dari Penyabungan, ibu kota Madina.
Ant/tya

Advertisement
Kata Kunci : Bandang Banjir
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif