SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sukoharjo (Espos)–Dewan Pengupahan Kabupaten Sukoharjo menengarai 92,5% atau sebanyak 370 perusahaan menengah dan kecil tidak membayar tunjang hari raya (THR) karyawan sesuai aturan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-undang (UU) No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan telah diatur mengenai pembayaran THR sebesar satu kali gaji atau satu kali take home pay. Selanjutnya berdasarkan instruksi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat, THR wajib diberikan kepada karyawan atau buruh maksimal satu pekan sebelum Lebaran.
Seorang karyawan perusahaan swasta sebut saja Budi mengaku besaran THR yang dia terima pada tahun ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Besaran THR-pun tidak lebih banyak dibandingkan gaji pokok lantaran pemberian THR tersebut adalah berdasarkan keikhlasan perusahaan.
“THR yang saya terima itu diberikan perusahaan atas dasar keikhlasan. Sebenarnya saya keberatan tapi tidak bisa protes karena takut dengan pimpinan,” jelasnya ketika dijumpai Espos akhir pekan lalu. Ketika ditanya mengenai status dia di perusahaan tempat bekerja, Budi menjawab sebagai karyawan tetap.
Perwakilan buruh dari Dewan Pengupahan Sukoharjo, Joko Sucipto menerangkan, berdasarkan informasi yang ia dapat di lapangan, hanya sebagian kecil perusahaan di Kota Makmur yang membayar THR sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Mengenai THR, bisa dipastikan semua perusahaan memang memberikannya kepada karyawan. Namun dengan catatan, pembayaran THR tidak diberikan sebesar satu kali gaji sesuai UU Tentang Ketenagakerjaan melainkan tergantung keikhlasan perusahaan,” jelasnya kepada Espos. Dengan demikian, besaran THR antara perusahaan satu dengan perusahaan lain meski standar gajinya sama bisa berbeda-beda.
aps