Jenewa–Sedikitnya 3.205 orang di seluruh dunia telah tewas oleh influenza A/H1N1 sejak virus flu baru itu diidentifikasi pada April, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan paling akhirnya Jumat.
Dari semua korban tewas, 2.467 terjadi di beberapa negara Amerika, 306 di wilayah Pasifik Barat. Empat lagi kantor regional WHO, Asia Tenggara, Eropa, bagian Timur Laut-Tengah dan Afrika melaporkan masing-masing 221, 125, 51 dan 35 kematian.
WHO, yang mengumumkan flu babi A/H1N1 sebagai wabah pada Juni, menyatakan seluruh jumlah kasus yang dikonfirmasi oleh laboratorium di seluruh dunia ialah lebih dari 277.607, tapi itu sesungguhnya menggaris-bawahi jumlah infeksi yang sebenarnya saat semua negara tidak lagi diperlukan untuk memeriksa dan melaporkan kasus individual.
Menurut lembaga tersebut, virus flu babi A/H1N1 terus menjadi virus influenza yang lebih banyak beredar, di kedua belahan bumi selatan dan utara.
Namun masih tak ada tanda bahwa virus tersebut telah bermutasi menjadi bentuk yang lebih mematikan dan mengerikan.
Meskipun virus itu dapat mengakibatkan penyakit yang sangat parah dan mematikan, juga pada orang muda dan sehat, jumlah kasus semacam itu tetap relatif sedikit.
WHO menyatakan lembaga tersebut tak mengubah garis panduan bagi penggunaan obat anti-virus pada saat ini, meskipun ada laporan mengenai kasus sporadis, tatkala virus memperlihatkan perlawanan terhadap obat seperti Tamiflu.
Sejauh ini, 21 kasus kebal terhadap Tamiflu telah dilaporkan dari seluruh dunia, kata WHO, yang menambahkan bahwa badan dunia tersebut terus memantau situasi secara seksama melalui kerja sama dengan semua mitranya.
ant/fid