Ah-tenane
Sabtu, 12 September 2009 - 19:14 WIB

Tiwas panas-panas

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Hati siapa yang tidak senang kalau mendadak menemukan duit di tengah jalan? Itulah yang dialami Jon Koplo, pemuda warga Rejosari, Ngemplak, ketika malam-malam keluar cari wedangan.
Saat itu, pas nyebrang jembatan Ngemplak, Koplo sempat curiga karena ada kertas berwarna kebiruan tergeletak pasrah di tanah bercampur dengan debu dan sampah lainnya. Sadar bahwa benda tersebut ternyata uang limapuluh ribuan, Koplo tengok kiri tengok kanan, berharap tak ada satu pun orang. Setelah yakin aman, barulah ia pungut uang itu lalu dikantonginya.
Kamis esoknya, hari di mana Bank Indonesia membuka layanan penukaran uang, Koplo berangkat ke sana untuk menukar uang temuannya tadi biar jadi pecahan dua ribuan model baru yang sudah lama Koplo ingin punya. Tapi karena datang terlambat, maka Koplo pun harus berbaris di urutan antrean paling buncit. Demi uang baru, biar berpanas-panas, Koplo rela antre.
Beberapa jam kemudian, tiba juga akhirnya Koplo sampai di loket pelayanan. Tapi setelah Koplo menyerahkan uang temuannya tadi, si petugas bank tidak segera mengambilkan lembaran uang dua ribuan yang diinginkan Koplo. Si petugas bank tersebut malah membolak-balik uang Koplo tadi, meraba-raba, lalu memeriksa dengan teliti. Dan betul saja, ternyata uang temuan Koplo tadi palsu. Tak urung Koplo lalu dimintai keterangan dan dimintai KTP-nya untuk didata oleh si petugas.
”Pak. Saya bukan pengedar uang palsu lho. Saya cuma nemu uang itu di jalan,” kata Koplo ketakutan.
”Tenang saja, Mas. Saya bukan nuduh njenengan pengedar uang palsu. Ini cuma didata saja kok. Memang prosedurnya begini,” jawab si petugas bank.
”Ttt… tapi, uang itu Pak…”
”Karena uang ini palsu, maka harus kami sita untuk dimusnahkan,” terang petugas bank itu.
Musnah sudah harapan Koplo untuk mendapatkan uang baru. Akhirnya, Koplo pun terpaksa pulang dengan tangan hampa. ”Oalah, tiwas panas-panas antre bul duitku malah kecidhuk. Ngertia isa nggo wedangan cah…” batin Koplo nggresula.  Kiriman Agus Yulianto, Krajan RT 04/RW III, Solo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif