Bermula dari rasa keprihatinan terhadap budaya dan seni Indonesia yang terbengkelai, penari dan koreografer ternama, Mugiyono Kasido atau yang akrab disapa Mugi mencoba menggerakkan semangat masyarakat untuk bersedia memerhatikan kekayaan negara tersebut dalam bentuk karya tari.
Ide untuk mengangkat garapan tersebut sebenarnya sudah muncul sejak lama dalam benak penari kelahiran Klaten tersebut.
”Semenjak saya kemukakan ide ini, ternyata banyak teman yang sependapat dengan saya. Maka karya ini merupakan karya bersama,” papar Mugi saat dijumpai Espos di sela-sela latihannya, Rabu (10/9), di Galeri Seni Rupa, Taman Budaya Surakarta (TBS).
Dalam karya itu, Mugi menggandeng penari perempuan, yaitu Rusini, Hadawiyah Endah Utami, serta dua personel Teater Tari Sahita Sri Setyo Asih ”Ting Tong” dan Wahyu Widayati alias Inong. Rencananya, keempat perempuan itu menari di lembaran seng sudah berkarat. hkt