News
Sabtu, 12 September 2009 - 14:41 WIB

Akibat gempa, 4 Situ alami kerusakan parah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung–Gempa sebesar 7,3 skala Richter mengguncang Tasikmalaya pada Rabu 2 September 2009. Tak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah dan gedung-gedung, gempa dahsyat itu juga mengakibatkan 21 situ, bendungan, dan irigasi di Jawa Barat retak-retak dan bocor.

“Semua situ itu saat ini mengalami kebocoran dan retak-retak baik di bagian tanggul maupun pasangan temboknya,” ujar Kepala Bidang Komunikasi Publik Tim Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Jawa Barat, Deny Juanda di Bandung, Sabtu (12/9).

Advertisement

Menurut Deny, empat situ mengalami kerusakan yaitu Situ Cisanti dan Situ Sipatahunan di Kabupaten Bandung, Situ Darma di Kuningan, dan Situ Gede di Mangkubumi Kabupaten Tasikmalaya.

Deny mengatakan Situ Sipatahunan luasnya sekitar 4 hektare terletak di Baleendah sedangkan Situ Cisanti terletak di Desa Tarumajaya Kabupaten Bandung dengan luas genangan sekitar 6 hektare.
“Meskipun rusak ringan, tapi kerusakan ini tetap harus diperbaiki karena kita tidak ingin menanggung resiko,” katanya.

Deny menambahkan, biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki situ ini sekitar Rp 4,2 miliar. “Dinas Pengelola Sumber Daya Air Jawa Barat sudah mengajukan surat tentang dana perbaikan situ ini kepada Ketua Tim Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Jawa Barat agar dapat segera disahkan,” katanya.

Advertisement

Selain itu, kerusakan juga terjadi pada sejumlah irigasi terutama di dua wilayah yang paling parah terkena gempa. Satu irigasi terletak di Kabupaten Cianjur sepanjang 800 meter yang mengairi area sawah sekitar 4 hektare. Sedangkan satu irigasi lain terletak di Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya sepanjang 700 meter.

“Irigasi yang di Cigalontang ini luasnya 60 hektare dan usia padi sudah 60 hari. Jadi harus dilihat apakah masih bisa dipanen atau tidak,” ujarnya.

Menurut Deny, sebenarnya kerusakan ringan di Waduk Darma itu merupakan hal biasa, dan selalu dipantau oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung. Namun karena retakan yang baru diketahui ini disebabkan oleh gempa Tasikmalaya, maka pemerintah harus memberikan perhatian khusus. “Apalagi usia waduk sudah termasuk tua sehingga perlu penanganan preventif,” katanya.

Advertisement

Denny mengatakan, pihaknya akan membahas rencana perbaikan situ ini secepatnya. Sebelum tanggal 16 September, kata Deny, perbaikan ini harus diputuskan karena tanggal 16 merupakan batas akhir masa tanggap darurat sejak gempa terjadi Rabu lalu.

vivanews/fid

Advertisement
Kata Kunci : Gempa Kerusakan Parah Situ
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif