Soloraya
Jumat, 11 September 2009 - 17:35 WIB

Jelang Pekan Syawalan, Fasum Jurug masih memprihatinkan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Hajatan tahunan Pekan Syawalan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) tinggal sepekan lagi. Namun, wajah TSTJ hingga kini masih kusam dan belum terlihat pembenahan pada sejumlah sarana dan fasilitas umum (Fasum) TSTJ. Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu turunnya jumlah pengunjung Pekan Syawalan tahun ini lantaran muncul kesan acara Pekan Syawalan belum siap.

Pantauan Espos di TSTJ, Jumat (11/9), sejumlah Fasum di TSTJ seperti kamar kecil, gazebo, taman, serta sanggar gesang dalam kondisi terbengkalai dan atapnya rusak. Sementara itu, sejumlah kandang satwa, permainan, dan papan penunjuk satwa juga belum ada pengecatan sama sekali. Salah satu pedagang TSTJ, Sarjuni mengatakan, kondisi tersebut memang tak terlepas dari waktu pelaksanaan lelang Pekan Syawalan yang sangat mepet. Sehingga, pihak rekanan tak memiliki waktu luang banyak untuk melakukan persiapan dan pemolesan TSTJ.

Advertisement

“Mestinya lelang itu dilakukan sebulan sebelumnya, sehingga menjelang Pekan Syawalan TSTJ sudah terlihat cantik dan gaungnya bisa besar. Kalau seperti ini, kesanya Pekan Syawalan belum siap,” paparnya saat ditemui Espos di TSTJ, Jumat (11/9).

Selain soal sejumlah Fasum TSTJ yang masih memprihatinkan, Sarjuni juga menyayangkan belum adanya tranportasi khusus sampah di dalam TSTJ. Selama ini, kata Sarjuni, sampah-sampah di dalam TSTJ hanya dibakar di dalam TSTJ tanpa diangkut ke lokasi pembuangan sampah. “Padahal, sumbangan TSTJ kepada Pemkot itu sangat besar. Tapi kenapa kendaraan  untuk sampah saja tak punya,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Direktur CV Bumi Rika Perkasa, Ridwan Iriyanto mengatakan, saat ini pihaknya masih gencar dan konsentrasi melakukan promosi Pekan Syawalan di luar Solo lantaran pengunjung terbanyak Pekan Syawalan adalah dari luar Solo. Meski demikian, pihaknya berjanji akan segera melakukan pengecatan TSTJ paling lambat dimulai Selasa (15/9) nanti.

Advertisement

“Namun, soal fasilitas umum TSTJ yang sudah rusak bukan tanggungjawab kami, melainkan tanggungjawab pengelola TSTJ. Kami selaku rekanan hanya merawat fasilitas yang sudah ada, bukan memperbaiki yang sudah rusak, seperti dalam RKS (Rencana Kerja dan syarat-red) yang kami terima,” paparnya.

asa

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jurug Taman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif