SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
”Lumayan, cuma modal nggedabul dapat Rp 20.000. Bisa untuk beli amis-amis buat makan sahur besok,” batin Jon Koplo sambil senyam-senyum sendiri.
Dengan mengendarai bebek 80-an, sehabis Tarawih Koplo langsung menuju ke warung lesehan di pinggir jalan untuk beli ayam bakar. Ia membayangkan betapa senang anak-isterinya dibelikan lauk yang bagi keluarga itu termasuk menu istimewa.
Sampai di rumah, Koplo tidak segera membuka oleh-olehnya. Ayam bakar sak lalapan plus sambelnya yang masih terbungkus dengan manis itu sengaja dibiarkan cementhel di motornya agar bisa bikin kejutan besok pagi.
Singkat cerita, waktu sahur pun tiba. Sang istri, Lady Cempluk dan dua anaknya sudah siap di meja makan. Setelah cuci muka, Jon Koplo langsung njujug ke motornya untuk mengambil menu istimewa yang semalam ia simpan di situ. Namun betapa kagetnya Jon Koplo ketika melihat tas kresek hitam yang semalam di-centhel-kan di sepeda motor itu raib.
”Cepet Pak, gek ndang saur, selak imsak!” teriak Cempluk. ”Sampeyan itu ngapain, bukannya sahur malah jongkok di situ?” tambahnya sambil mendekat ke suaminya.
”Gini lho Bu. Kamu tak critani tapi jangan marah ya… Tadi malam, aku diam-diam beli ayam bakar buat sahur. Biar ada kejutan, ayamnya tak centhelke di motor sini, bul digondhol kucing ta Bu…” ucap Koplo mbrebes mili sambil menunjuk tas kresek hitam berceceran tulang, sambal dan lalapan di bawah motornya.
Bukannya marah, Cempluk justru ngakak menertawakan ke-koplo-an suaminya.
”Oalah Pak… Pak. Ndadak gawe kejutan barang. Ya wis, berarti itu bukan rezeki kita, tapi rejekine kucing. Sudah, nggak usah getun, besok kalau ada rezeki beli lagi,” ucap Cempluk masih dengan senyum yang tersisa. q Kiriman Mahawira Kusdanarko, JL Sri Rezeki 82, RT 01/XIV, Perum RC Ngringo Jaten, Karanganyar.