Garut–Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Iman Alirahman, MSi mengatakan, hingga hari kelima penanganan tanggap darurat, pendistribusian bantuan bagi pengungsi korban gempa terkendala angkutan.
“Kendala tersebut terutama dari Posko kecamatan ke lokasi penerima manfaat, yang tersebar di 50 titik lebih penampungan dari 14 kecamatan paling parah diterjang gempa,” katanya, Minggu.
Ditemui di Posko utama kabupaten, dia menyebutkan berbagai upaya telah maksimal dilakukan, termasuk memanfaatkan truk angkutan sampah agar pendistribusian berbagai jenis bantuan bisa segera sampai ke lokasi, yang berjarak seratusan kilometer arah selatan dari pusat kota Garut.
Karena itu diintruksikan kepada para camat, agar berkoordinasi dengan Muspika setempat dan pihak perusahaan perkebunan serta kalangan pengusaha di wilayahnya, untuk mengupayakan angkutan dari Posko kecamatan ke titik lokasi penerima manfaat tersebut.
Menyusul masih terdapatnya keluhan para pengungsi, dengan berbagai kekurangan sarana pendukung di lokasi pengungsian mereka, tegasnya.
Sekurangnya 1.291 kepala keluarga atau 13.350 jiwa pengungsi juga sangat memerlukan pendampingan maupun advokasi psikologis, banyak diantara mereka yang mulai dihantui perasaan jenuh sehingga sering gelisah.
Sehingga tim kesehatan kabupaten, terus berupaya secara statis dan mobil melakukan pemantauan ke setiap tenda pengungsian, termasuk menyerap keluhan mereka. Disamping iut, terdapat kalangan dari lembaga swadaya masyarakat melakukan pendekatan serupa.
Mereka kini menjadi semakin mudah emosional, termasuk cepat tersinggung sehingga diperlukan penanganan sedini mungkin, untuk menjalani pelaksanaan kegiatan tanggap darurat selama 14 hari, katanya.
Banyak para pengungsi yang tetap melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, maka diperlukan kesabaran dan tidak terpancing dalam menyikapi keluh-kesah mereka, imbuh Iman Alirahman.
Ant/tya