News
Sabtu, 5 September 2009 - 16:15 WIB

Bibit: Persiapan arus mudik di Jateng tak ada masalah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cilacap–Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan persiapan arus mudik Lebaran 2009 di provinsi ini tidak ada masalah.

“Jalan-jalan dalam kondisi baik. Kita diuntungkan karena musim kemarau, sehingga relatif aman,” kata Bibit di sela kunjungan kerjanya di Cilacap, Sabtu (5/9) siang.

Advertisement

Menurut dia, apabila arus mudik berlangsung pada musim hujan, justru akan direpotkan dengan kemungkinan adanya longsor dan banjir.

Selain itu, kata gubernur, pemudik dari Jakarta dengan tujuan kota-kota di Jateng akan dilayani 120 bus mudik gratis yang akan diberangkatkan pada 16 September mendatang.

Advertisement

Selain itu, kata gubernur, pemudik dari Jakarta dengan tujuan kota-kota di Jateng akan dilayani 120 bus mudik gratis yang akan diberangkatkan pada 16 September mendatang.

“Saya akan memberangkatkan langsung dari Senayan, Jakarta tanggal 16 September,” katanya.

Ia mengatakan bus tersebut seluruhnya 50 unit bantuan Pemprov Jateng, dan lainnya bantuan dari 35 pemerintah kabupaten/kota di Jateng, masing-masing dua unit.

Advertisement

Khusus gula pasir, indikasi kenaikan harga karena dipicu menurunnya produksi gula dunia, sehingga harganya naik.

Ia mengatakan meski harganya naik, pasokan gula pasir di Jateng mencukupi kebutuhan hingga Desember mendatang, karena saat ini masih tersedia sekitar 60 ribu ton.

“Sinyalemen saya, pabrik makanan dan minuman menggunakan gula pasir Jateng, sehingga harganya ikut mahal,” katanya.

Advertisement

Oleh karena itu, kata Bibit, Pemprov Jateng akan menggelar pasar murah gula pasir mulai pekan depan hingga H+7 Lebaran.

Menurut dia, saat ini sudah tersedia 400 ton gula pasir, dan setiap kabupaten/kota akan diberi jatah 10 hingga 15 ton.

Ia mengatakan gula pasir tersebut akan dijual dengan harga Rp 7.000 per kilogram, dan setiap keluarga bisa membeli maksimal dua kilogram.

Advertisement

Menurut gubernur, harga gula pasir saat dilelang sebesar Rp 8.700/kg, dan kemuidian diberi subsidi sebesar Rp 1.700/kg, sehingga harga jual Rp 7.000/kg.

Meski diperkirakan tidak akan mempengaruhi harga pasar, ia mengatakan dengan adanya operasi pasar itu setidaknya masyarakat dapat membeli gula pasir dengan harga murah.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif