Soloraya
Kamis, 3 September 2009 - 18:35 WIB

Puncak kemarau di Sukoharjo September-Oktober

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Puncak musim kemarau di wilayah Sukoharjo diprediksi terjadi pada bulan September hingga Oktober mendatang. Untuk mengantisipasi kekeringan, para kepala desa (Kades) diminta aktif melaporkan kondisi daerahnya yang mengalami kekeringan.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Layanan Pelanggan PDAM Sukoharjo, Warjito mengatakan daerah yang telah mengajukan <I>dropping<I> air bersih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo bertambah menjadi tiga kecamatan. Sebelumnya, pemberian <I>dropping<I> air bersih yang telah dimulai sejak bulan Juli hanya dilakukan di Kecamatan Weru dan Bulu. Namun, selama satu bulan terakhir beberapa desa rawan kekeringan di Tawangsari juga akhirnya mengajukan bantuan pasokan air bersih.

Advertisement

“Sampai sekarang sudah tiga kecamatan yang membutuhkan <I>dropping<I> air bersih yakni, Weru, Bulu dan Tawangsari,” terangnya ketika ditemui <I>Espos<I>, Kamis (3/9). 

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk sementara daerah-daerah yang telah mengalami krisis air bersih di Sukoharjo rutin diberi bantuan <I>dropping<I> dua hingga tiga tangki air bersih setiap pekan dua kali. Namun, jika butuhkan, pihaknya mengaku siap memenuhi berapapun kebutuhan warga.

“Prinsipnya kami akan memberi bantuan sesuai kebutuhan, tapi berapapun yang dibutuhkan kami siap memenuhi asalkan ada laporannya dari desa yang bersangkutan,” ujarnya.

Advertisement

m78

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Kekeringan Kemarau
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif