SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Dua penjual jasa penukaran uang di daerah Loji Wetan dan Kampung Baru, Pasar Kliwon menjadi korban peredaran uang palsu (Upal), Rabu (2/9) petang.
Upal tersebut baru diketahui oleh mereka saat hendak menukarkan uang di Bank Indonesia (BI) Solo, Kamis (3/9).
Mereka adalah Tukiman, 50, warga Margorejo, Gilingan, Banjarsari dan Widarti, 39, warga Kampung Baru, Pasar Kliwon.
Kasus tersebut ditangani Polsek Pasar Kliwon dan Upal yang disita adalah Rp 200.000 yaitu satu lembar pecahan Rp 100.000 dan dua lembar pecahan Rp 50.000. Menurut Tukiman, dirinya biasa mangkal di SPBU Loji Wetan untuk sebagai penjual jasa penukaran uang.
Dia mengatakan, sekitar pukul 17.30 WIB, ada orang yang datang dan menukarkan uang senilai Rp 2 juta. Pelaku membawa uang Rp 2 juta pecahan Rp 50.000 dan hendak ditukarkan dengan pecahan Rp 5.000.
“Saya dapat komisi 5% dari nilai itu. Tadi pas saya ke BI mau menukarkan uang, ternyata tiap Rp 1 juta ada satu lembar yang palsu,” ungkap Tukiman di Mapolsek Pasar Kliwon.
Kasus yang menimpa Widarti juga terjadi hampir bersamaan dengan kasus yang terjadi tehadap Tukiman. Widarti biasa mangkal di depan Balaikota Solo. Saat petang, ada orang yang membawa uang Rp 1 juta pecahan Rp 100.000 dan ditukarkan dengan pecahan Rp 2.000 dan pecahan Rp 5.000.
Dari uang Rp 1 juta tersebut, terdapat satu lembar Upal Rp 100.000. Upal tersebut diketahui saat Widarti hendak menukarkan uang di BI. Dua korban tersebut langsung menjalani pemeriksaan di Mapolsek Pasar Kliwon.
Kapoltabes Solo Kombes Pol Joko Irwanto melalui Kapolsek Pasar Kliwon AKP Arif Joko Saptono mengatakan, dua kejadian tersebut terjadi hampir bersamaan.
dni