Kudus–Pemerintah telah menyelesaikan 90 persen pekerjaan perbaikan kerusakan jalan sepanjang 2.539 kilometer yang tersebar di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
“Kami berharap, proses perbaikan seluruh jalan rusak bisa segera diselesaikan, mengingat proses perbaikan jalan rusak di seluruh Jawa Tengah pada pekan ini sudah selesai antara 80 hingga 90 persen,” kata Kepala Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng Danang Atmodjo di Kudus, Senin (31/8) malam.
Terkait dengan persiapan arus mudik Lebaran, katanya, sejumlah perbaikan jalan di seluruh Jawa Tengah diharapkan dapat dilalui kendaraan.
“Yang jelas, arus mudik Lebaran dimungkinkan tidak akan terganggu oleh perbaikan jalan tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan, jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah akan dilakukan perbaikan dengan pembetonan secara bertahap. “Seperti Jalan Jati, Kudus ke arah Kelambu harus dibeton, agar tidak mudah mengalami kerusakan,” ujarnya.
Perbaikan jalan rusak di masing-masing daerah, katanya, penanganannya berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat kerusakan jalannya.
“Jika memang parah dan sering terkena banjir, maka dilakukan peninggian dengan pembetonan. Sedangkan kerusakan yang tidak parah dapat dilakukan pengaspalan biasa,” ujarnya.
Pembetonan ataupun pengaspalan jalan, lanjut Danang, dilakukan secara spot-spot menyesuaikan kerusakan jalan yang terjadi.
“Perbaikan ini juga menyesuaikan alokasi dana yang tersedia,” ujarnya.
Perbaikan jalan dengan pengecoran diklaim lebih awet jika tekena banjir dan dapat bertahan hingga 10 tahun lebih dibandingkan dengan pengaspalan.
Hanya saja, pengecoran membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga harus dilakukan dengan skala prioritas.
Dengan adanya pengecoran jalan dan perbaikan lainnya, dia berharap, aktivitas masyarakat tidak akan terganggu lagi dengan kondisi jalan yang rusak.
ant/fid