SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Dalam rangka Dies Natalis XXIX, sebuah universitas swasta di Solo kerja bareng dengan Wayang Orang Sriwedari mementaskan wayang orang dengan lakon Ontran-ontran Dewi Manohara beberapa waktu silam. Salah satu pemainnya adalah Lady Cempluk, Humas universitas swasta tersebut yang didhapuk jadi emban-nya Dewi Manohara.
Selesai pentas, Cempluk keluar dari Sriwedari pukul 23.00 WIB, naik mobil sendiri menuju ke rumahnya di daerah Sumber. Anehnya, begitu mobil berjalan, Cempluk merasa seperti melamun, tak tahu arah dan tidak mudheng berada di mana jalan yang ia lewati. Yang terlihat hanya jalan yang terang benderang tersorot lampu mobilnya.
Cempluk jadi bingung, kamitenggengen, ketakutan dan tak tahu harus berbuat apa selain menyetir dan menyetir tanpa bisa berhenti. Kejadian itu berlangsung sekitar dua jam, padahal jarak antara Sriwedari dan Sumber cukup dekat dan bisa ditempuh hanya dengan beberapa menit saja.
Entah muter-muter sampai di mana, yang jelas tahu-tahu Cempluk sudah sampai di Jembatan Bacem Sukoharjo!
Sampai di sini Cempluk baru ngeh, kemudian langsung muter dan tancap gas sambil ndremimil berdoa, lalu melewati Jl Yos Sudarso hingga Jl Slamet Riyadi, dan akhirnya sampai di rumah dengan selamat pukul 01.45 WIB.
Sampai di rumah ia hanya dheleg-dheleg bingung memikirkan apa yang baru saja ia alami. ”Ooo, berarti ini tadi aku mengantar dhanyang (”penunggu”) Jembatan Bacem yang nonton wayang di Sriwedari,” simpulnya sambil tersenyum lega karena merasa telah berjasa mengantar makhluk dari dunia lain.
Sampai sekarang, setiap melewati Jembatan Bacem Cempluk selalu aruh-aruh sama Mbah Dhanyang meski sebenarnya kapok kalau dinunuti lagi. Ada-ada saja. Kiriman C Ikka Sri Litnaniyah, Jl Kutai 7/11 RT 07/RW VII Sumber, Banjarsari, Solo