News
Senin, 31 Agustus 2009 - 18:25 WIB

Deptan izinkan produsen ekspor pupuk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Departemen Pertanian (Deptan) mengizinkan produsen pupuk nasional untuk mengekspor pupuk urea tahun ini setelah ada kepastian stok pupuk tersebut mencapai satu juta ton.

“Kalau mau ekspor, lebih baik seharusnya bulan Juli sampai Agustus ini. Kalau September nggak apa-apalah, meski bulan Oktober sudah agak rawan,” kata Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Sutarto Alimoeso, di Jakarta, Senin (31/8).

Advertisement

Menurut dia, sebelumnya pemerintah masih khawatir memenuhi permintaan produsen pupuk untuk mengekspor pupuk urea, karena akan mengurangi stok nasional, namun setelah ada kepastian laporan dari produsen pupuk jika pupuk yang tertimbun di gudang pabrik mencapai satu juta ton, maka pemerintah  mempersilakan produsen mengekspor.

“Yang pasti ada keterjaminan kebutuhan pupuk didalam negeri sampai akhir tahun sebanyak 500 ribu ton,” katanya di sela mendampingi Mentan menyampaikan hasil kunjungan ke Maroko, Tunisia dan Yordania selama 23-31 Agustus 2009.

Dia mengungkapkan kuota pupuk yang bisa diekspor sekitar 300 ribu – 400 ribu ton, dengan perhitungan dari stok saat ini satu juta ton, dicadangkan 500 ribu ton, kemudian sekitar 100 ribu – 200 ribu ton digunakan untuk penyaluran reguler, sambil memastikan produksi pupuk urea terus berjalan dalam hingga akhir tahun 2009.

Advertisement

Sebelumnya, Kementerian Negara BUMN mencatat hingga pertengahan Agustus ini, stok pupuk dalam negeri tertimbun 1 juta ton oleh karena itu harus segera dikeluarkan kebijakan ekspor pupuk dengan catatan kebutuhan dalam negeri harus tetap terjaga.

Sutarto mengungkapkan, sesuai siklus kebutuhan pupuk urea berlangsung mulai bulan Oktober hingga berlanjut bulan Februari, tertinggi bulan Nopember sampai Februari, kemudian bulan Maret sampai April, permintaan turun, dan naik lagi bulan Mei sampai awal Juli, terus turun sampai pertengahan September.

“Volume permintaan pupuk di awal Juli hingga September biasanya berada dibawah garis volume produksi rata-rata bulanan pupuk urea,” katanya.

ant/fid

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif