News
Senin, 31 Agustus 2009 - 14:31 WIB

56 anak sungai Bengawan Solo mengering

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bojonegoro–Sekitar 56 anak sungai Bengawan Solo yang melintas di empat kabupaten di Jawa Timur sudah mengering. Debit air di Bengawan Solo juga terus mengecil karena terjadi peningkatan kebutuhan, untuk pertanian, air bersih dan perikanan darat.

Dari 56 anak sungai Bengawan Solo itu, sekitar 24 sungai melintas di Bojonegoro, kemudian 12 sungai melintas di Tuban, sekitar 10 sungai masing-masing melintas di Lamongan dan Gresik.

Advertisement

Pihak Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo eks-Karesidenan Bojonegoro menyebutkan, hampir semua air di anak sungai Bengawan Solo sudah kering.

“Ya, jelas, kering,” tegas Koordinator Penanggulangan Bencana BPSDA Bojonegoro, Moelyono,  Senin (31/8).

Dia mencontohkan, sejumlah anak sungai Bengawan Solo di Bojonegoro yang mengering, seperti Sungai Semarmendem dan Ingas di Kecamatan Baureno, Sungai Mekuris dan Besuki di Kecamatan Sumberejo. Sungai Pacal dan Bajul di Kecamatan Kapas, Sungai Bogo, Ganggang dan Sumurjungkur di Kecamatan Kalitidu. Sungai Bendo dan Gondang di Kecamatan Purwosari. Sungai Puter, Tinggang, Bunder di Kecamatan Tambakrejo dan sungai Batokan, Dadaran dan Gebang di Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro.

Advertisement

Di Tuban, di antaranya Sungai Ngabar, Kening, Ngelo, Jagelong, Kacangan,  Lohjagung, Dungbanteng, Gemangan, Ungkal dan Raweg. Di Lamongan, Sungai Blawi, Jabung, Lamong, Suwuk, Bodourung, Gayaran,  Asinan,  Lohjagung, dan  Sidalem. Sungai tersebut juga telah mengering.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melaporkan ada 17 dari total 27 kecamatan di kabupaten ini mengalami krisis air bersih. Selain itu, puluhan embung, sumur tradisional di 60 desa juga telah mengering.

Warga sebagian besar kini menggantungkan kiriman air bersih melalui mobil tanki bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Untuk keperluan mandi dan mencuci, warga mempergunakan air dari Bengawan Solo.
“Bantuan air terus kita lakukan,” tegas juru bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jonny Nurharyanto, Senin.

Advertisement

Sedangkan 17 kecamatan yang sudah kekeringan itu, antara lain Sumberejo, Bubulan, Sukosewu, Kepohbaru, Kedewan, Kapas, Malong, Temayang, Ngambon, Ngasem, Dander, Trucuk, Ngraho, Tambakrejo, Sugihwaras dan Purwosari.

Untuk penanggulangan bencana kekeringan, Pemerintah Bojonegoro juga menyediakan dana sekitar Rp 700 juta dari APBD 2009. Jumlah itu belum termasuk yang tersebar di sejumlah kantor badan, dinas dan bagian.

tempointeraktif/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif