News
Minggu, 30 Agustus 2009 - 13:43 WIB

Baasyir berharap ada penilaian seimbang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta–Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Baasyir berharap ada penilaian seimbang dari masyarakat terhadap pelaku pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta 17 Juli 2009 yang tewas.            
“Juga penilaian seimbang terhadap orang-orang dalam jaringan itu yang tewas ditembak polisi,” kata Baasyir usai memberikan pengajian di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Minggu (30/8).

Ia mengatakan masyarakat boleh tidak setuju dengan langkah mereka yang memilih untuk mengebom kedua hotel tersebut, namun masyarakat harus adil dalam menilai mereka. Menurut dia, pengeboman di kedua hotel berkelas internasional itu tidak tepat, karena dilakukan di daerah yang tidak sedang berperang melawan kebatilan.

Advertisement

“Dalam pendapat pribadi saya, pengeboman bisa dilakukan di tempat-tempat yang sedang berperang seperti di Irak, maupun Afghanistan, tetapi bukan di Indonesia,” katanya.

Namun demikian, Baasyir menegaskan orang-orang yang meninggal dunia itu melakukan perbuatannya bukan didasari niat untuk mencari keuntungan pribadi seperti mendapatkan uang.

“Mereka sudah sanggup mengorbankan nyawa, sehingga tidak mungkin jika mereka hanya berniat untuk mencari keuntungan,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan untuk memerangi kebatilan dan menegakkan ajaran Islam di Indonesia bisa dilakukan dengan dakwah, bukan dengan senjata seperti bom.Sebelumnya, pakar politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Ichlasul Amal mengatakan perlu adanya pengetahuan yang lengkap dan jelas mengenai cara-cara yang digunakan oleh jaringan terorisme dalam merekrut anggota.

Pengetahuan tentang bagaimana cara jaringan terorisme seperti Noordin M Top merekrut anggotanya, menurut dia penting diketahui untuk mengeliminasi dampak yang ditimbulkan. Sebab, menurut dia, selama ini fokus pemerintah untuk menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia belum konkrit.
Ant/tya

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Ba'asyir Teroris
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif