Soloraya
Jumat, 28 Agustus 2009 - 16:39 WIB

Jelang Lebaran, DPP waspadai enam titik pasar tumpah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo mewaspadai enam pasar tradisional yang berpotensi menjadi pasar tumpah pada Lebaran tahun ini. Keenam pasar tersebut adalah Pasar Gede, Pasar Klewer, Pasar Harjodaksino, Pasar Kembang, Pasar Kadipolo, dan Pasar Nusukan.

Kepala DPP Solo, Subagiyo, ditemui wartawan di Balaikota, Jumat (28/8), mengungkapkan, disebut pasar tumpah apabila dampak keberadaan pedagang di pasar itu sampai mengganggu ketertiban lalu lintas jalan raya di sekitarnya.

Advertisement

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, fenomena pasar tumpah biasanya mulai terasa pada H-7 Lebaran dan mencapai puncaknya pada H-3. Para pedagang menggelar dagangan di sekitar pasar sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas.

“Pedagang yang meramaikan pasar tumpah, paling banyak adalah pedagang janur, daun-daunan, dan jajanan, serta kebutuhan khas lain saat Lebaran,” jelas Subagiyo.

Untuk mengantisipasi agar keberadaan pasar tumpah itu tidak terlalu mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitarnya, Subagiyo mengatakan, pihaknya mulai mencarikan lokasi yang kosong di sekitar pasar tradisional bersangkutan. Lokasi itu khusus untuk menampung pedagang dadakan tersebut.

Advertisement

Selain mewaspadai pasar tumpah, DPP, khususnya Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima (PKL) bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga melakukan pengawasan intensif di lokasi PKL tiban yang berjualan jajanan untuk berbuka puasa, seperti di kawasan sekitar Stadion Manahan Solo.
Pengawasan intensif itu dilakukan setelah tim Pengendalian PKL menerima laporan adanya oknum pemalak yang meminta uang kepada PKL sebesar Rp 2.000/PKL/hari dengan alasan untuk uang kebersihan.

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif