News
Kamis, 27 Agustus 2009 - 12:32 WIB

Sopir truk Freeport gunakan rompi antipeluru

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Timika–Para sopir truk trailer dan bis karyawan PT Freeport Indonesia harus menggunakan rompi dan topi baja antipeluru saat melintas di ruas jalan penghubung Pelabuhan Portsite ke Mile 74 Tembagapura.

Salah satu pengemudi kargo transport PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) Markus Toto di Timika, Kamis (27/8) mengatakan penggunaan peralatan antipeluru tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan tertembak oleh orang tak dikenal di sepanjang ruas jalan Portsite-Tembagapura.

Advertisement

“Sudah satu bulan semua pengemudi bis dan truk kargo diwajibkan memakai rompi dan helm antipeluru,” kata Markus.

Rekan Markus, Frans Sumampouw mengaku merasa cukup nyaman memakai rompi dan helm anti peluru meski beratnya mencapai 18 kilo gram.

“Cukup nyaman, paling tidak ada perhatian dari perusahaan terhadap keselamatan kami karyawan,” ujar Sumampouw yang sudah 13 tahun bekerja sebagai pengemudi truk trailer kargo di areal Freeport.

Advertisement

Kedua karyawan itu meminta pihak keamanan dalam hal ini Satgas Timika Amole yang bertugas melakukan pemulihan keamanan di areal Freeport untuk menangkap dan memproses pelaku yang sering melakukan teror berupa penembakan bis dan kendaraan trailer kargo milik Freeport.

“Kami minta polisi segera tangkap pelakunya supaya kami bisa kerja tenang dan aman,” kata Markus.

Teror penembakan di areal Freeport telah berlangsung selama lebih dari satu bulan sejak 8 Juli dini hari bersamaan dengan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Advertisement

Aksi teror yang dilakukan orang atau kelompok bersenjata yang belum diketahui identitasnya itu telah mengakibatkan dua karyawan Freeport dan seorang anggota Propam Polda Papua tewas.

Korban yang tewas itu adalah Drew Nicholas Grant, warga negara Australia yang tewas tertembak pada 11 Juli, Markus Rate Alo tewas tertembak pada 12 Juli dan Briptu Marson ditemukan tewas pada 13 Juli.

Setelah itu aksi penembakan masih terus berlangsung di areal Freeport hingga Selasa (26/8) hingga mengakibatkan sejumlah karyawan dan anggota Brimob mengalami luka-luka.

ant/fid

Advertisement
Kata Kunci : Antipeluru Freeport Sopir
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif